Jakarta, Aktual.co —Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) tidak konsisten dengan omongannya untuk pembenahan Pasar Blok G Tanah Abang, Jakarta Pusat.
Jika beberapa hari lalu dia mengatakan akan membongkar habis Blok G lalu menyerahkannya ke swasta, hari ini sikap dia berubah. Dia bantah bakal ada pembongkaran.
Kata Ahok, pihaknya hanya akan membuat jembatan penyambung antara Blok G dengan Blok A. Pengerjaannya pun tidak melibatkan campur tangan swasta, alias dikerjakan semua oleh pemerintah. “Sebenarnya konsep kita jelas, kereta api harus keluar lewat Blok G, makanya akan dibuat jembatan,” kata dia di Balai Kota, Senin (6/4).
Mengenai kembali semrawutnya Blok G saat ini, Ahok pun enteng salahkan oknum yang ditudingnya bermain di pengelolaan pasar. 
“Saya mau gugat. Saya sudah lapor bareskrim, menggunakan tanah di Tanah Abang artinya melanggar Perda larangan berjualan di jalan. Kita mau lapor Bareskrim itu ada korupsi  karena menyewakan tanah negara,” ujar dia.
Sebelumnya, dalam acara Musrembang di Walikota Jakarta Selatan minggu lalu, Ahok menegaskan akan meratakan Blok G dengan tanah. Hal itu menyusul adanya laporan soal retaknya tembok bangunan Pasar Blok G.
Apa yang disampaikan Ahok saat ini untuk menangani Blok G berbeda 180 derajat dengan apa yang disampaikannya 1 April lalu. Ketimbang memakai cara Joko Widodo yang memoles gedung empat lantai untuk menampung PKL itu, Ahok lebih memilih ‘meratakan’ saja Blok G. Untuk kemudian diserahkan pengelolaannya ke swasta. Alasannya, Blok G dianggapnya tidak laku. 
“Jadi kami lebih baik (serahkan ke swasta). Sekarang lihat saja para pengusaha termasuk Jakarta Monorail‎ kan ingin bangun (Blok G) seperti model Tanah Abang Blok A, Blok B gitu. Yang standar seperti itu,” ujar dia, Rabu lalu. 
Selain itu, Ahok beralasan dibutuhkan biaya yang tak sedikit untuk merenovasi Blok G, sedangkan kualitasnya tak meningkat. “Perbaiki lagi enggak ketemu‎. Perbaiki lagi lebih mahal jatohnya. Nah caranya gimana biar enggak keluar duit? Lelang aja ke swasta. Cuma pembagiannya mesti jelas buat kami, jangan kayak kasus Blok A lagi,” ujar dia.
Pasar Blok G diketahui sempat jadi sorotan pemberitaan saat Jokowi melakukan pembenahan besar-besaran di sana. Saat itu, lewat ‘operasi’ besar-besaran di Tanah Abang, seluruh PKL Tanah Abang dipindah ke sana.
Jokowi saat itu juga sesumbar pengunjung Blok G bakal meningkat dan bisa bersaing dengan blok-blok lainnya di Tanah Abang. Kenyataannya, Blok G tetap sepi pembeli dan kalah bersaing. Akibatnya, para pedagang pun memilih kembali turun ke jalan.

Artikel ini ditulis oleh: