Jakarta, Aktual.co —Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) dianggap tidak punya program revolusioner menanggulangi banjir. Apa yang dilakukan dia, hanya mengerjakan program Pemprov sepuluh tahun lalu.
Pendapat itu disampaikan Sekretaris Jenderal (Sekjen) Koalisi Perkotaan Jakarta (Jakarta Urban Coalition), Ubaidillah.
Sebab dia menilai banjir yang melanda wilayah DKI dan sekitarnya Senin (9/2) minggu lalu, paling parah dibanding tahun sebelumnya. Yakni berdasarkan pantauan di lapangan, di mana moda transportasi pribadi maupun umum lumpuh akibat banjir.
“Ini banjir terbesar sejak 2007, 2013 dan 2014,” ujar dia, dalam siaran pers yang diterima Aktual.co, Selasa (17/2).
Karena walau banjir hanya disebabkan hujan lokal dan baru terjadi selama dua hari, tapi sudah melumpuhkan. “Dampak banjir pada Senin lalu melumpuhkan aktivitas transportasi secara umum, aktivitas di jalan tol dan commuter line,” ucap dia.
Dia membandingkan, di tahun-tahun sebelumnya, pukul 21.00 WIB malam jalanan sudah mulai lancar kembali. Namun Senin lalu, hingga tengah malam aktifitas transportasi warga Jakarta tetap lumpuh.
“Bahkan tidak sedikit pengendara mobil yang istirahat dan menginap di jalanan hingga esok harinya,” ujar dia.
Menurut Ubaidillah pada tahun ini, banjir merata di sejumlah daerah Ibukota. Jakarta Utara merupakan wilayah yang paling parah terkena dampak bencana tersebut. “Banjir terdalam dan merata terjadi di seluruh tempat di Jakarta Utara, kecuali kawasan elit PIK,” kata dia.
Dia pun mengimbau Pemprov DKI lebih sigap dalam tanggulangi bencana banjir. Utamanya fokus penyelamatan jiwa masyarakat. “Mengingat banjir di tahun ini telah memakan korban empat jiwa meninggal,” ujar dia.
Sebelumnya, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memperkirakan puncak musim penghujan tahun ini terjadi hingga Maret nanti.
Artikel ini ditulis oleh:

















