Tokoh Rumah Amanah Rakyat, Mayor Jenderal (Purnawirawan) Prijanto. (Soemitro/Aktual.com)

Jakarta, Aktual.com-Penolakan warga kepada pasangan calon gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok dan wakilnya Djarot Saiful Hidayat menjadi indikasi ketidaksukaan warga. Demikian dikatakan oleh mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta, Mayjend (Purn) Prijanto.

“Ini kan indikasi bahwa dia dimusuhi,” terangnya dalam diskusi publik ‘Kasus Ahok Nista Islam dalam Perspektif Hukum Pidana’ yang digelar Rumah Amanah Rakyat, Jalan Cut Nyak Dien, Menteng, Jakarta Pusat, Kamis (10/11).

Menurutnya, penolakan kehadiran Ahok dan Djarot dalam kampanye merupakan bentuk verbal yang ditunjukkan masyarakat secara langsung. Salah satunya karena pasangan menyakiti warga Jakarta dan puncaknya pada penistaan agama.

Bisa jadi pasangan calon lain juga mendapatkan penolakan dari masyarakat. Hanya saja, penolakannya dilakukan dalam bentuk diam dan tidak beraksi dalam tindakan.

“Mungki calon lain ada juga, tapi tidak diekspresikan dengan sikap nyata,” jelas Prijanto.

*Soemitro

Artikel ini ditulis oleh: