Calon gubernur dan wakil gubernur DKI, Anies Baswedan dan Sandiaga Uno memberikan keterangan di DPP Gerindra, Jakarta, Rabu (15/2). Pilkada DKI merupakan simbol 'pertarungan' dua kekuatan. "Pilkada, DKI khususnya sudah menjadi simbol pertarungan antara yang ingin memperjuangkan keadilan, kebenaran, kejujuran dan yang ingin membuktikan bahwa uang bisa menjajah seluruh rakyat Indonesia. AKTUAL/Tino Oktaviano
Calon gubernur dan wakil gubernur DKI, Anies Baswedan dan Sandiaga Uno memberikan keterangan di DPP Gerindra, Jakarta, Rabu (15/2). Pilkada DKI merupakan simbol 'pertarungan' dua kekuatan. "Pilkada, DKI khususnya sudah menjadi simbol pertarungan antara yang ingin memperjuangkan keadilan, kebenaran, kejujuran dan yang ingin membuktikan bahwa uang bisa menjajah seluruh rakyat Indonesia. AKTUAL/Tino Oktaviano

Jakarta, Aktual.com – Pengamat geopolitik Hendrajit, mengatakan pasangan calon Gubernur DKI Jakarta nomor urut dua, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok)-Djarot Saiful Hidayat, menggunakan tim intelijen dalam Pilkada di Ibu Kota. Tim ini digunakan untuk menggerus kekuatan Paslon nomor urut tiga, Anies Baswedan-Sandiaga Uno.

“Pihak Anies-Sandi sedang “diterbangkan” oleh intelijen Ahok-Djarot, dan mereka (Anies-Sandi) tidak menyadari,” kata hendrajit dalam sebuah diskusi di Jakarta, Rabu (29/3).

Dijabarkan Hendrajit, tim intelijen Ahok-Djarot memberikan serangan kepada Sandiaga, yang dinilai kurang memiliki kecakapan dalam berpolitik.

“Hal inilah yang digunakan oleh mereka (Ahok-Djarot) dengan cara yang kasat mata,” ucapnya.

Agustina Permatasari

Artikel ini ditulis oleh: