Tim kampanye Cawagub DKI Jakarta no urut dua dihadang massa saat melakukan kampanye bersama Calon Wakil Gubernur Djarot Saiful Hidayat di Kelurahan Cipinang, Jakarta Timur, Rabu (16/11/2016). Djarot kembali melakukan kegiatan kampanye kawasan Jakarta Timur Namun, kampanye Djarot akhirnya terhenti di tengah jalan karena ada puluhan orang yang menolaknya datang. Awalnya kampanye berjalan tertib dan kondusif. Namun ada oknum yang mencoba menghalangi cawagub nomor urut 2 tersebut untuk berkampanye di Cipinang. AKTUAL/Tino Oktaviano

Jakarta, Aktual.com – Ketua DPD Partai Gerindra DKI Jakarta Mohamad Taufik mengatakan, penolakan warga terhadap kampanye calon gubernur dan calon wakil gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok-Djarot Saiful Hidayat merupkan hak publik.

“Kami juga enggak tahu kalau Ahok bakal ditolak dan itu hak publik juga,” kata Taufik di posko pemenangan Anies-Sandiaga, Jl Cicurug Nomor 6, Menteng, Rabu (16/11).

Dia pun menyarankan agar, Ahok dan Djarot melakukan kampanye secara tertutup. Misalnya mengundang warga. “Saya kira kalau pihak kami ditolak dalam satu wilayah, Undang-undang menawarkan dalam bentuk lain, jadi kreatif.”

Kampanye pasangan Ahok dan Djarot semenyak memulai awal kerap ditolak di sejumlah wilayah. Seperti yang terjadi belakangan ini Ahok ditolak sekelompok orang di Gang Mandiri, Ciracas, Jakarta Timur.

Tidak hanya Ahok, blusukan Djarot juga jadi sasaran penolakan warga. Djarot didemo saat mengunjungi Mampang, Jakarta Selatan dan Kelurahan Karang Anyar, Sawah Besar, Jakarta Pusat. Belum lagi di wilayah Rawa Belong, Ahok juga ditolak warga. Dan masih ada beberap wailayah yang menolak kampanye Ahok-Djarot.

Laporan: Fadlan Syiam Butho

Artikel ini ditulis oleh:

Wisnu