Calon Gubernur DKI Jakarta nomor urut dua Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok bersama istri, Veronica Tan dan anak, Nicholas Sean Purnama menunjukkan nomor antrean sebelum melakukan pencoblosan di TPS 54 kawasan Pantai Mutiara, Pluit, Jakarta, Rabu (15/2). Ahok hadir bersama istri dan anaknya ke TPS untuk menggunakan hak pilih pada Pemilihan Gubernur DKI Jakarta. AKTUAL/Tino Oktaviano
Calon Gubernur DKI Jakarta nomor urut dua Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok bersama istri, Veronica Tan dan anak, Nicholas Sean Purnama menunjukkan nomor antrean sebelum melakukan pencoblosan di TPS 54 kawasan Pantai Mutiara, Pluit, Jakarta, Rabu (15/2). Ahok hadir bersama istri dan anaknya ke TPS untuk menggunakan hak pilih pada Pemilihan Gubernur DKI Jakarta. AKTUAL/Tino Oktaviano

Jakarta, Aktual.com – Pasangan calon gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok)-Djarot Saiful Hidayat menang di tempat pemungutan suara (TPS) 01 kompleks perumahan menteri, Widya Chandra, Senayan, Jakarta Selatan.

Agus Harimurti Yudhoyono-Sylviana Murni memperoleh 23 suara, pasangan Basuki Tjahaja Purnama-Djarot Saiful Hidayat memperoleh 232 suara, dan pasangan Anies Baswedan-Sandiaga Uno memperoleh 73 suara.

“Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo, Ketua BPK RI Harry Azhar Azis, dan Anggota DPR Primus Yustisio mencoblos di sini,” ujar Ketua Panitia Pemungutan Suara TPS 001 Joni Budiyono di Jakarta, Rabu (15/2).

Di tempat pemungutan suara kompleks menteri, dari 606 orang yang terdata dalam daftar pemilih, hanya 332 orang yang menggunakan hak suaranya.

Panitia mencatat, dari 332 kertas suara yang dipakai, ada empat yang tidak sah.

“Jumlah seluruh suara sah 328. Suara tidak sah empat. Jumlah suara sah dan tidak sah 332,” kata dia.

Ia mengatakan daftar pemilih tidak tetap itu ada 12 orang yang merupakan warga sekitar kompleks perumahan menteri.

“Sementara ada 22 tahanan Polda Metro Jaya yang mencoblos di TPS sini,” kata dia.

Terkait partisipasi pemilih yang hanya 54,7 persen di TPS 01, ia mengatakan daftar pemilih tetap di TPS ini merupakan masyarakat kelas menengah ke atas yang memiliki tingkat kesibukan tinggi.

“Meskipun demikian beberapa hari terakhir jelang pencoblosan animo calon pemilih cukup tinggi.Ada warga yang menanyakan kenapa saya tidak diundang dan kenapa E-KTP saya belum jadi. Karakter di sini partisipasinya sekitar 50-60 persen,” kata dia.

(ant)

Artikel ini ditulis oleh:

Nebby