Jakarta, Aktual.co —Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) kembali ‘buka pintu’ bagi pihak swasta untuk  garap proyek di DKI Jakarta.
Kini, dia memberi kesempatan swasta untuk garap proyek revitalisasi 60 gedung di kawasan Kota Tua Jakarta Barat. Setelah 27 gedung sebelumnya sudah digarap Jakarta Old Town Revitalization Corp (JOTRC).
“Jadi kami ingin 60 gedung yang tidak bisa ditangani oleh PT JOTRC ini kami undang pengusaha datang dan tentukan harga sewa,” ujar Ahok, di Balai Kota, Jumat (17/4) kemarin.
Pemprov DKI pun seperti tidak mau ‘ganggu’ keterlibatan swasta di garap Kota Tua. Kata dia, Pemprov ambil posisi paling belakang jika nantinya tidak ada pihak swasta yang berani merevitalisasi dan menyewa gedung-gedung tua di sekitaran Kota Tua tersebut melalui Dinas Pariwisata dan Kebudayaan. 
“Nah kita bisa bikin apa, bisa bikin bioskop film pendek atau pelatihan,” ucap dia.
Rencananya, dalam waktu satu bulan ke depan, Pemprov bakal mengundang perusahaan-perusahaan swasta untuk melihat potensi gedung-gedung tua tersebut setelah direvitalisasi. 
Saat disinggung soal tata kelola kawasan kota tua, Ahok mengatakan bakal menggandeng Brimob untuk menertibkan kawasan wisata yang dijadikan lahan bagi pedagang kaki lima.
“Kalau PKL, kita gusur saja, yang kita masukin (di gedung) itu tidak boleh lagi keluar. Nanti yang di dalam jadi ngiri dong sama yang di luar. Makanya pak camat harus tegas minta bantuan Brimob atau Pol PP (untuk tertibkan),” ujar dia.
Namun belum juga proyek ‘swastanisasi’ 60 gedung tua berjalan, laporan ‘minus’ proyek itu mencuat. Proyek itu disebut-sebut sudah dimulai sejak delapan bulan lalu sebelum izin keluar 31 Maret 2015.
Direktur Utama JOTRC, Lin Che Wei, sendiri yang mengakuinya. “Perizinan saja baru kita dapat 31 Maret kemarin,” ujar dia, saat berkunjung di Balai kota, Jumat (17/4). Dia tidak menampik pihaknya melangkahi aturan. Tapi dia berani berani melakukan itu karena diminta langsung oleh Ahok. 
“Harusnya kan orang dapat izin dulu baru buat perencanaan. Tapi karena waktu itu Pak Ahok minta cepat, jadi perencanaan dan pelaksanaan kita lakukan paralel sambil menunggu perizinan keluar,” ujar dia.
Proyek Revitalisasi Kota Tua sendiri pernah membuat heboh Balai Kota. Yakni saat beredar foto yang memperlihatkan kehadiran isteri dan adik kandung Ahok, yakni Veronica Tan dan Harry Basuki. Disebut-sebut mereka berdua memimpin rapat revitalisasi.
Meski Deputi Gubernur bidang Pariwisata, Sylviana Murni sudah berulangkali membantah, persoalan foto itu sampai dibahas di rapat Pansus Angket DPRD DKI. Pasalnya diduga ada nepotisme di sana.

Artikel ini ditulis oleh: