Jakarta, Aktual.com – Ketua PPP hasil Muktamar Jakarta, Djan Faridz mengaku tak ingin terlalu mempermasalahkan masalah penistaan agama yang dilakukan Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) demi kepentingan pencalonannya dalam pilkada DKI.
Seperti diketahui, dalam pertemuan dengan masyarakat Kepulauan Seribu pada Rabu (28/9) lalu, Calon Incumbent yang diusung PDIP, Golkar, Nasdem, Hanura itu menyatakan bahwa masyarakat bisa jadi tidak memilih dirinya karena “dibohongin oleh surat Al-Maidah 51 macam-macam itu”.
Menurut Djan, kalimat tersebut tidak dikutip seutuhnya. Pasalnya, pada saat pidato di Kepulauan Seribu, Ahok tengah menjelaskan program kerja pemprov DKI. Termasuk, memberikan bantuan 4000 benih ikan. Ahok mengatakan, bahwa warga tidak perlu takut soal kelanjutan program bantuan tersebut. Bila dirinya tak terpilih dalam pilgub 2017. Ahok menjamin program itu akan tetap berjalan, apapun hasil pilgub yang akan datang.
“Jadi jangan pikir kalau enggak jadi pasti programnya Ahok bubar. Beliau (Ahok) nyatakan tidak dan akan tetap jalankan program. Setelah itu, terseliplah pernyataan beliau mengenai penggunaan surat Almaidah ayat 51,” ujar Djan di Kantor DPP PPP, Jalan Diponegoro, Cikini, Jakarta, Jumat (7/10).
“Jadi, beliau menyatakan begini, ibu-ibu, bapak-bapak, jangan percaya sama omongan orang. Kan bisa aja dalam hati kecil ibu bisa memilih saya, bisa juga tidak memilih. Itu hak ibu-ibu, bapak-bapak. Jadi, jangan terlalu berpatokan pada surat Almaidah ayat 51. Tapi itu adalah hak bapak ibu,” sambungnya sembari mengikuti keterangan Ahok pada dirinya.
Djan menyebutkan, bahwa Al Maidah tidak disebut Ahok sebagai penghinaan agama. Ini, kata dia, hanyalah kesalahpahaman karena kutipan perkataan Ahok tidak lengkap.
“Jadi jangan mencari alasan untuk menjelek-jelekan beliau. Saya sudah klarifikasi kepada Ahok, ngapain ngomong begitu, kata dia kutipannya enggak lengkap,” katanya.
Djan pun menepis jika Ahok menyebut surat Al Maidah ayat 51 untuk tidak memilih pemimpin non muslim adalah “bohong”.
“Enggak. Yang dia bilang bohong itu orang-orang yang menyatakan. Itu tidak benar, percayalah pada PPP,” jelasnya.
Djan pun memastikan, bahwa PPP yang notabanenya merupakan partai Islam akan terus membayangi Ahok di 5 tahun ke depan.
“Kalau perlu setiap minggu saya ajak beliau pengajian. Supaya tahu ayat suci Al-Quran seperti apa. Supaya lengkap,” tutur Djan.
Djan menambahkan, masyarakat bisa mempercayakanpilihannya kepada PPP. Jika terpilih lagi, Partai Ka’bah ini berjanji akan mengawal Ahok untuk mengenal islam.
“Kita harus bikin dia berpihak, buat apa kalau dia jadi gubernur kalau dia enggak berpihak. Saya akan ajak ke pengajian-pengajian,” pungkasnya.
Nailin In Saroh
Artikel ini ditulis oleh:
Arbie Marwan