Fakta pun menunjukkan Ahok tidak pernah difitnah apalagi dicaci-maki dan dihjujat karena perbedaan iman dan kepercayaan. Semua kegaduhan yang ada terjadi karena mulutnya yang yang rusak dan kebijakannya yang tidak berpihak kepada rakyat banyak.
Di luar soal kebpribadiannya yang sangat bermasalah, kinerja Ahok juga tergolong jeblok. Penyerapan anggaran rendah, serampangan menggunakan anggaran, mendapat peringkat CC dan berada di urutan 18 dari 34 pemerintah provinsi dalam hal akuntabilitas kinerja, dan tersangkut berbagai kasus korupsi superjumbo.
Dengan berbagai fakta tersebut, publik benar-benar berharap Jokowi tidak menjadikan Ahok sebagai menterinya. Masih banyak lho figur lain yang lebih mumpuni, dan yang paling penting, mulut dan kepribadiannya tidak bermasalah.
Singkat kata, Ahok jadi menteri, amit-amit deh…
Jakarta, 26 April 2017
Edward Marthens,
pekerja sosial tinggal di Jakarta
Artikel ini ditulis oleh: