Jakarta, Aktual.co —Kinerja Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) patut dipertanyakan. Sebab, saat dia memimpin Jakarta target pertumbuhan Pendapatan Asli Daerah (PAD) DKI justru malah menurun.
Disampaikan pengamat anggaran politik, Uchok Sky Khadafi, di tahun 2013 PAD DKI tercatat sebesar Rp 26,6 triliun. Lalu di tahun 2014, PAD DKI naik sebesar Rp39,5 triliun. Pertumbuhan PAD antara tahun 2013 ke 2014 sebanyak adalah 48,3 persen atau sekitar Rp12,8 triliun.
Sedangkan di tahun 2015, saat Ahok sudah jadi Gubernur DKI, PAD ternyata hanya ditargetkan sebesar Rp45,3 triliun. Artinya, PAD DKI dari tahun 2014 ke tahun 2015 pertumbuhan PAD hanya sekitar Rp5,7 triliun. “Atau hanya naik 14,6 persen saja,” ujar dia, dalam siaran pers yang diterima Aktual.co, Kamis (19/3). Menurut dia, sangat rendahnya pertumbuhan PAD ini patut dicurigai. Minimnya pertumbuhan PAD diduga merupakan korupsi dalam bentuk “mark down” alias pengurangan PAD. Padahal, kata dia, yang namanya PAD seperti pajak parkir, pajak reklame dan pajak PBB naik. “Tapi pendapatannya jeblok alias Mark down atau diduga pendapatan ada yang mengurangi,” ucap dia.
Untuk itu, Uchok meminta DPRD DKI jangan mau ‘dibohongin’ Pemprov DKI dengan menerima target pertumbuhan PAD yang hanya 14,6 persen. “Minta dong PAD Jakarta sampai dengan Rp. 15 – 20 triliun pertumbuhannya.”
Artikel ini ditulis oleh:

















