Jakarta, Aktual.co — Kasus Kepala SMAN 3 Jakarta Retno Listyarti yang beberapa waktu belakangan menjadi sorotan lantaran kedapatan ‘sibuk’ wawancara saat hari pertama pelaksanaan UN SMA.

Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) memutuskan untuk memecat Retno dari jabatan Kepala Sekolah.

“Kepala sekolah bukan jabatan. Bukan hak atau jabatan. Kepsek hanya tugas tambahan bagi seorang guru. Dan dia nyata-nyata berargumentasi dia berfungsi sebagai sekjen organisasi lebih penting daripada kepsek,” kata Ahok di Balai kota, Senin (18/5).

“Berarti anda tidak bisa saya kasih tugas tambahan sebagai kepsek. Saya baik kok kepada Bu Retno, kalau anda sudah sibuk mengurusi LSM mau ke tv atau ke mana ya silahkan,” sambungnya mengungkapkan.

Pernyataan Ahok ini berbeda dengan sebelumnya, dimana Ahok mengatakan bahwa Retno sudah mengajukan mundur dari jabatan Kepsek lantaran diterima mengajar di universitas.

“Beliau (Retno) mau pindah ke universitas. Keluar dari DKI, pindah jadi PNS di perguruan tinggi,” Kata Ahok Selasa (28/4) lalu.

Kesalahan Retno adalah datang ke SMA N 2 Jakarta Barat ketika Presiden Joko Widodo, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Anies Baswedan dan Basuki melakukan peninjauan UN. Saat itu Retno malah diwawancarai salah satu stasiun televisi dan tidak mengenakan seragam.

Setelah mendapat kabar pemecatan sampai kursi Kepsek SMAN 3 sudah terisi oleh penggantinya tanpa pemberitahuan, Retno memutuskan melawan keputusan Ahok. Kemarin (Minggu, 17/5) Retno mendatangi Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Jakarta untuk meminta pendampingan hukum.

Artikel ini ditulis oleh:

Andy Abdul Hamid