Jakarta, Aktual.co —Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) berbeda pendapat dengan Wagub Djarot Saiful Yusuf terkait wacana pembuatan proyek deep tunnel (terowongan bawah tanah) untuk menjadi jalan keluar penanganan banjir di DKI Jakarta.
Meskipun Djarot sudah begitu yakin deep tunel bisa jadi solusi tangani banjir, Ahok justru malah masih sangsi. Alhasil, restu pun belum turun.
Ahok mengaku sangsi si terowongan itu kelak bisa berjalan sesuai konsep. Yakni sebagai jalan, sekaligus menjadi saluran air saat hujan.
“Deep tunel sampai sekarang belum jawab saya, airnya mau dikeluarkan lewat mana saya tanya?” ujar dia, di Balai Kota, Selasa (17/2).
Pertanyaan seperti ini, diakui Ahok, sudah muncul sejak dirinya belum menjadi Gubernur DKI. Ditambah lagi saat ini posisi air laut sudah berada di atas wilayah Jakarta. Sehingga keraguan pun muncul, apakah proyek ini bisa diterapkan di Jakarta.
“Dari keraguan jaman (Gubernur) Sutiyoso ngga bisa terjawab,” cetusnya.
Sebelumnya, Jumat (13/2) pekan lalu, Wagub Djarot dengan nada semangat mengatakan perlu ada lompatan besar memecahkan persoalan banjir di Jakarta.
“Terobosannya adalah di Jakarta kita pakai deep tunnel (terowongan bawah tanah),” cetus Djarot, dengan nada semangat, usai memimpin rapat bersama Dinas Tata Air, Dinas Bina Marga, dan Tata kota di Balai Kota DKI, Jumat (13/2).
Mendengar ucapan Djarot, salah seorang wartawan sempat ‘nyeletuk’ kalau itu bukan ide baru. Raut wajah mantan Bupati Blitar itu sempat berubah dengar celetukan itu. Sampai akhirnya dia mengakui itu bukan ide baru.
“(Memang) Sudah dari 2007. Tapi tidak ada keberanian untuk melaksananakannya. Karena kita berpikir biayanya akan dibebankan APBD atau APBN, kan gitu,” ungkap dia.
Ditegaskannya, proyek terowongan bawah tanah akan murni dibiayai investor, sehingga tidak membebani anggaran negara maupun daerah. Dia juga optimis proyek pengerjaannya tak akan mengganggu lalu lintas. Serta tidak akan terkendala urusan pembebasan lahan, yang biasa ditemui Pemprov dalam bidang infrastruktur.
Saat ini kata Djarot, proses kajian tengah dilakukan terkait rencana teknik dan rencana bisnisnya.
Terkait lokasi pembangunannya, Djarot belum mau buka suara. Namun dia yakin kota Jakarta sangat memungkinkan untuk pembuatan deep tunnel yang bisa digunakan tempat menampung air, selain fungsi jalan.
Artikel ini ditulis oleh:

















