Jakarta, Aktual.com – Status tersangka Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok dalam kasus penistaan agama, dinilai sangat menguntungkan elektabilitas calon kepala daerah lainnya, yang bertarung di Pilkada DKI 2017.
“Status tersangka (Ahok) itu membuka lebar lahan garapan kami, sehingga dengan strategi kami yang bagus dan lahannya terbuka lebar, kami dapat sesuatu dong disitu, yaitu elektabilitas naik,” kata Politikus Partai Gerindra Mohamad Taufik ketika dihubungi, Senin (21/11).
Pernyataan Ketua DPD Partai Gerindra DKI Jakarta itu menanggapi hasil survei Lingkaran Survei Indonesia yang menempatkan pasangan Anies Baswesan dan Sandiaga Uno pada kisaran 31,9o persen pasca Ahok jadi tersangka dalam kasus penistaan agama.
Anies dan Uno merupakan calon gubernur-calon wakil gubernur DKI Jakarta yang diusung oleh Partai Gerindra dan Partai Keadilan Sejahtera. Sedangkan Ahok-Djarot diusung oleh Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan, Nasdem, Hanura dan Golkar.
Dia menilai, penetepan tersangka Ahok dalam kasus penistaan agama sangat mempengaruhi elektabilitas Anies dan Uno dalam pertarungan Pilkada DKI ini.
“Pasti ada pengaruh terhadap dua pasangan calon, pasti itu enggak bisa dipungkiri.”
Pilkada DKI 2017 ini diikuti oleh tiga pasangan calon. Diantaranya nomor urut satu yakni Agus Harimuri Yodhoyono-Sylviana Murni yang diusung oleh Partai Demokrat, PPP, PAN dan PKB. Sedangkan nomor urut dua yakni Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok-Djarot Saiful Hidayat yang diusung Nasdem, Hanura, Golkar dan PDIP. Sementara nomor urut tiga yakni Anies Baswedan-Sandiaga Uno dari PKS dan Gerindra.
Laporan: Fadlan Syiam Butho
Artikel ini ditulis oleh:
Wisnu