Jakarta, Aktual.com — Usai ‘meneken’ kerjasama dengan Kopaja, Pemprov DKI berencana menghapus keberadaan bus sekolah. Hal itu sebagaimana disampaikan Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama (Ahok), Rabu (24/6).
“Bus sekolah, saya mau hilangkan. Tinggal nanti pelajar naik bus itu nggak usah bayar lagi, tinggal tempel (tap kartu),” kata Ahok di Balai Kota, Rabu (24/6).
Ahok menilai, bus sekolah hanya menghabiskan anggaran. Nantinya para pelajar menikmati layanan transportasi umum dengan gratis. Melalui Kartu Jakarta Pintar (KIP), para pelajar tidak perlu repot untuk membeli karcis karena Pemprov DKI Jakarta telah mensubsidi melalui tarif rupiah per kilometer.
“Kenapa tidak dibikin seperti dulu, naik bus biasa tapi tidak bayar. Bus (sekolah) yang sekarang gampang, itu bisa kita hibahkan. Ke pegawai juga boleh, untuk anak-anak, atau PKK juga boleh,” imbuhnya.
Ahok menyebut, layanan bus sekolah yang sudah ada selama ini tidak menjangkau semua lapisan masyarakat. Selain itu, waktu operasionalnya tidak menentu meski sudah menghabiskan anggaran hingga puluhan miliar rupiah.
“Bus sekolah itu tidak menjangkau semua. Bus sekolah dipakai kapan, juga tidak tentu. Jadi, biaya terlalu mahal hingga puluhan miliar,” pungkasnya.
Artikel ini ditulis oleh:
Andy Abdul Hamid