Jakarta, Aktual.co —Banyaknya Pegawai Negeri Sipil (PNS) DKI yang ingin mengundurkan diri, dinilai merupakan akibat sikap arogan Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama (Ahok). Anggota DPRD DKI Prabowo Soenirman berpendapat Ahok harusnya bisa memahami dan mendengarkan keluhan bawahan.
“Cara Ahok yang sedikit-sedikit main pecat tidak benar. Seharusnya Ahok mengerti,” kata politisi Gerindra itu di Kebon Sirih, Jakarta Pusat, Rabu (18/03)
Mantan Dirut PD Pasar Jaya ini, menuturkan Ahok mewajibkan PNS untuk turun ke lapangan dan diharuskan mengisi matriks pekerjaan setiap hari. Dari matriks itu, kinerja PNS dapat dipantau dan dinilai kinerja. Sehingga kalau dulunya pegawai bisa duduk santai, sekarang sulit karena harus isi laporan tiap harinya. “Jadi stres kan sekarang,” ucap dia.
Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD) DKI Agus Suradika mengakui memang banyak PNS Pemprov DKI yang meminta mundur di era kepemimpinan Ahok. “Yang mau mundur itu banyak makanya kita beri pembinaan,” kata dia, pagi tadi di Balai Kota.
Meski enggan mengungkap secara detail siapa saja PNS yang mau mundur, Agus hanya ‘membocorkan’ alasan para pegawai itu ingin hengkang. “(Pejabat eselon) IV seperti Kepala Seksi Sekolah, mereka ingin mundur karena kaget dan merasa enggak cocok,” ujar Agus.
Namun mereka tak bisa begitu saja bisa mundur. Sebab jika mengikuti peraturan mereka harus menunggu evaluasi tiga bulanan sebagai landasan melakukan pemutusan kontrak kerja. “Sepanjang April kita evaluasi. Absensinya bagaimana, atau kalau kinerja belum jalan ya bisa. Lagi pula APBD 2015 kan juga belum disahkan,” ‎ucap dia.
Di awal tahun ini, Ahok telah lantik 6.511 PNS di semua tingkat jabatan. Mereka-mereka itu merupakan yang lolos seleksi penerimaan CPNS di November 2014. Lalu menyusul dilantik lagi 701 PNS untuk mengisi kekosongan jabatan sebanyak 1.835 dari 8.011 struktur jabatan hasil seleksi Badan Pertimbangan Jabatan dan Kepangkatan (Baperjakat). Atau total ada sekitar 7200 pegawai di DKI di kepemimpinan Ahok. 

Artikel ini ditulis oleh: