Dalam aksinya Gerakan Lawan Ahok mendesak KPK agar segera mengungkap dan mengusut secara tuntas dalang dibalik kerugian negara dalam pembelian tanah 3,6 hektar lahan RS Sumber Waras yang diduga melibatkan Gubenur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama " Ahok" .

Jakarta, Aktual.com – Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) tetap yakin pembelian lahan RS Sumber Waras sudah sesuai prosedur.

Mulai dari proses pembelian dengan gunakan harga sesuai Nilai Jual Objek Pajak (NJOP), sampai mekanisme pembahasan rencana pembelian di KUA-PPAS tahun anggaran 2014.

Karena itu, dia yakin KPK bisa menilai secara obyektif audit investigasi BPK RI mengenai dugaan adanya kerugian di pembelian lahan Sumber Waras. Saking yakinnya, dia menyebut pimpinan KPK yang berani mentersangkakan dirinya dengan adalah orang yang tidak punya hati nurani.

“Saya yakin di KPK masih ada orang jujur, orang punya hati nurani. Pimpinannya juga pasti terbelah,” sesumbar Ahok, di Balai Kota, Jakarta, Kamis (10/12).

Kalaupun ada pimpinan KPK yang menjadikan dirinya sebagai tersangka, Ahok menganggap itu orang yang nekat. “Kamu kira KPK gampang mau jadiin orang tersangka kalau enggak ada buktinya, enggak gampang. Kalau kamu lakukan alias nekat rusak kamu,” kata dia.

Sebelumnya, saat menyerahkan audit investigasi Sumber Waras ke KPK pada 7 Desember lalu, Anggota III BPK RI Eddy Mulyadi Supardi mengatakan penyimpangan sudah terjadi sejak proses awal sampai akhir pengadaan lahan. “Penyimpangannya itu satu siklus,” ujar dia.

BPK menyimpulkan ada enam penyimpangan dalam pembelian lahan RS Sumber Waras oleh Pemprov DKI. Yakni penyimpangan di tahap perencanaan, penganggaran, pembentukan tim, pengadaan pembelian lahan RS Sumber Waras, penentuan harga, dan penyerahan hasil.

Artikel ini ditulis oleh: