Jakarta, Aktual.com — Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) tak menggubris banyaknya keluhan warga terkait mekanisme Kartu Jakarta Pintar (KJP). Menurutnya, mekanisme pencairan KJP saat ini lebih baik dibanding tahun-tahun sebelumnya.

“Mereka (warga) kebiasaan narik duitnya gede. Mereka marah-marah ke saya, kurang ajar ni Ahok dulu KJP sekali tarik sejuta dua juta. Kenapa ga bisa narik?,” kata Ahok di Balai Kota, Kamis (30/7).

Sekarang, sistem KJP membatasi penarikan tunai tak lebih dari Rp 50 ribu untuk satu-dua minggu tergantung tingkat pendidikannya. Angka tersebut dinilai cukup untuk memenuhi kebutuhan sekolah peserta didik.

Ahok menuding, sebelum diterapkan sistem penarikan terbatas, KJP banyak disalahgunakan oleh orangtua murid.

“Saya sengaja taruh staf saya di atm, keluar satu bapak-bapak dia marah-marah, dulu tarik sejuta setengah langsung bisa sekarang malahan ga bisa. Ini minggu ini ga bisa tarik,” ungkapnya.

Ahok pun mendapati bahwa kebanyakan anggaran KJP justru lebih banyak digunakan oleh orang tua ketimbang si anak. Oleh karena itu, Ahok pun mengubah sistem pencairan KJP tahun ini.”KJP sekarang lebih ketat kamu ga bisa tarik kontan,” tandasnya.

Artikel ini ditulis oleh:

Andy Abdul Hamid