Jakarta, Aktual.com – Bergabungnya Kopaja ke manajemen PT TransJakarta, masih menyisakan beberapa pertanyaan. Salah satunya terkait pertanyaan apakah kriteria pengemudi Kopaja nantinya harus menyesuaikan dengan ‘standar’ pengemudi busway.
Dikhawatirkan, tingkat pendidikan pengemudi Kopaja saat ini bakal menjadi sandungan mereka untuk bisa ikut bergabung di manajemen TransJakarta.
Namun Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) memastikan hal itu tidak akan terjadi. Dia mengaku sudah memerintahkan Dirut TransJakarta Kosasih untuk tidak memasalahkan latar belakang pendidikan pengemudi Kopaja.
“Saya tidak mau ada istilah sopir itu harus berijazah SMA, bahkan tidak berijazah SD pun bagi saya boleh,” kata Ahok di Balai Kota, Jumat (26/6).
Sebab dia menilai, urusan bawa mobil tidak ada kaitannya dengan ijazah seseorang. “Ini ditesnya bisa bawa mobil, bukan ijazah. Ada juga orang nggak sekolah tapi bisa bawa mobil dengan baik. Malahan yang gelar sarjana bisa nabrak,” ujar dia.
Ditambahkan Ahok, “Kita bukan mau cari dosen. Kalau mau cari dosen iya pakai standar ijazah, ini carinya supir. Belagu banget mau SMA, mau S1. Jadi Presiden aja SMA syaratnya. Ya kan?” ungkap Ahok.
Diketahui, sebanyak 300 armada Kopaja bergabung dengan manajemen TransJakarta. Nantinya, armada akan diremajakan dengan diubah spesifikasinya sesuai standar TransJakarta.
Ditargetkan, pada akhir 2016 seluruh armada Kopaja sudah menerapkan sistem rupiah per kilometer dengan pembayaran menggunakan transaksi elektronik seperti e-money.
Artikel ini ditulis oleh: