Jakarta, Aktual.co — Pekan Raya Jakarta merupakan event tahunan yang bertujuan untuk membangkitkan semangat promosi produk dalam negeri, dan juga dapat meningkatkan lapangan kerja. Sayangnya, ajang PRJ ditahun ini menuai Kontroversi dimana diadakannya dua PRJ di Kemayoran dan Senayan.
Ahok selaku Gubernur DKI Jakarta hanya datang pada pembukaan Jakarta Fair yang berada di Kemayoran 29/5 lalu. Dan menganggap PRJ Senayan merupakan acara yang tidak berijin dan Ilegal.
Hal tersebut membuat APKLI merasa itu adalah sebuah penghinaan. Menurut Ketua umum DPP APKLI Ali Mahsun, PRJ Senayan merupakan bentuk kreasi dari rakyat Indonesia itu sendiri. “Para PKL dan UKM yang merupakan bagian dari rakyat Indonesia ini sedang berkreasi, ingin maju dan naik kelas usahanya, serta secara mandiri tanpa bantuan APBD DKI Jakarta selenggarakan PRJ Senayan 2015, tetapi tidak di dukung oleh gubernur DKI malah menuding ini tidak berizin dan ilegal,” ujarnya, Sabtu (6/6).
Kejadian ini pun menjadi ramai diperbincangkan di berbagai media. Ali juga mengaskan bahwa ini adalah Kecelakaan Sejarah Jakarta. Karena pedangang di PRJ Senayan, Spontan menjadi shok,dan pedagang mengalami kerugian besar.
“PRJ Senayan 2015 merupakan preseden sangat buruk dalam perjalanan sejarah Jakarta, banyak pedagang mengalami keriugian besar,” tegasnya.
Dalam pidatonya, Ali menyemangati para pedagang yang tengah marah dan kecewa atas sikap Ahok, Ia mengatakan bahwa perjuangan para PKL dan UKM harus terus berkembang guna mengedepankan nasib ekonomi negara. “Kalian tak perlu hiraukan apapun perlakuan Ahok, teruskan berjualan, lanjutkan berusaha sebagai PKL dan UKM. Ditangan kalianlah nasib dan masa depan ekonomi bangsa kita. Tanpa kalian, PKL dan UKM, Ekonomi negeri ini gulung tikar karena Indonesia sudah tidak punya apa-apa kecuali 250 juta penduduk dan 54,9 juta UMKM,” paparnya.
Artikel ini ditulis oleh:
Andy Abdul Hamid