Tapi sejak saat itu, AHY justru jarang berada dibalik kemudi. Ia bersekolah di SMA Taruna Nusantara, Magelang, yang melarang para siswanya membawa mobil ke sekolah. Setelah itu, ia melanjutkan pendidikan ke Akademi Militer di Magelang, yang juga melarang para tarunanya membawa kendaraan ke akademi.

Dari Kijang kapsul, AHY beralih ke Suzuki Escudo keluaran tahun 2000-an awal. Ini kendaraan yang banyak dipakai perwira TNI pada saat itu. Selang beberapa tahun, AHY mengganti mobilnya dengan Mitsubishi Strada L200 double cabin, warna hitam. Mobil kabin ganda seperti ini biasanya hanya dipakai di pertambangan atau perkebunan, jadi jarang terlihat di perkotaan. Oleh AHY dipermak hingga terlihat lebih gagah.

Kendaraan para perwira TNI pada era awal Orde Baru, memang umumnya terlihat garang. Alm. Jenderal TNI M. Yusuf saat menjabat Panglima ABRI, melakukan pengadaan besar-besaran kendaraan-kendaraan garang untuk para perwiranya; seperti Land Rover jenis Defender, Toyota Land Cruiser atau Jeep CJ-7. Jenis kendaraan yang terakhir ini pernah dipakai oleh Mayor Inf Susilo Bambang Yudhoyono saat menjabat sebagai Komandan Batalyon Infanteri 744 di Timor-timur, tahun 80-an.

Bahkan, yang menarik ketika itu, kendaraan mulai dari Panglima berpangkat jenderal bintang empat hingga Komandan Kompi berpangkat Kapten, jenisnya tidak jauh berbeda, termasuk dari kisaran harganya.

Bahkan, para Komandan Kompi berpangkat Letnan Satu-Kapten, diberikan fasilitas kendaraan jenis Land Rover; sedangkan Komandan Batalyon berpangkat Mayor-Letnan Kolonel menggunakan Jeep CJ-7 dan Komandan Brigade berpangkat Kolonel menggunakan Toyota Land Cruiser.

Tapi seiring dengan berlalunya waktu, harga kendaraan-kendaraan yang gagah ini terus melambung dan terkena pajak barang mewah. Harga Land Cruiser, Jeep dan Land Rover, misalnya, bisa tembus milliaran rupiah. Oleh karena itu, Mabes TNI memutuskan membeli kendaraan pengganti seperti Isuzu Panther, Suzuki Vitara dan Suzuki Escudo bagi para Komandan Batalyon, dan Suzuki Katana bagi para Komandan Kompi. Itupun tidak semuanya kebagian.

Artikel ini ditulis oleh:

Andy Abdul Hamid