Blunder keempat yakni  Ganjar dianggap cawe-cawe menegur Penjabat Gubernur DKI Jakarta. Ganjar dianggap berlagak seperti Presiden ketika ia menelepon Penjabat Gubernur DKI Jakarta menyampaikan keluhan pedagang Pasar Warakas, Tanjung Priok.

Ganjar Pranowo sendiri juga sudah memberikan penjelasan bahwa dia hanya menyampaikan keluhan dari warga yang dijumpai. Tapi di era menjelang Pilpres 2024, langkah seorang capres akan selalu menjadi sorotan.

Mayoritas publik menganggap Ganjar, sebagai sesama gubernur, tak seharusnya menyampaikan keluhan ke Penjabat Gubernur DKI Jakarta. Sebanyak 74,7 persen menganggap Ganjar tak pantas menyampaikan keluhan itu.

“Hal ini karena cawe-cawe Ganjar terhadap Penjabat Gubernur DKI Jakarta tersebut terpublikasi,” sebutnya.

Di sisi lain, langkah cantik yang dilakukan Prabowo ikut memperlebar elektabilitas dengan Ganjar.

Pertama, Prabowo dan Presiden Jokowi terlihat semakin akrab. Hal ini membentuk pikiran publik bahwa dukungan Presiden Jokowi mengarah ke Prabowo di Pilpres 2024.

“Ini masa di mana Jokowi masih populer. Ibarat pepatah menyatakan, jika kita dekat dengan bau harum, kita akan ikut harum,” tambah Hanggoro.

Data survei juga memperlihatkan pergeseran pemilih yang puas terhadap Jokowi dari Ganjar ke Prabowo. Pada Januari dan Maret 2023, Ganjar unggul di pemilih yang puas terhadap Jokowi. Namun, di Juni dan Juli 2023, Prabowo unggul di pemilih yang puas terhadap Jokowi.

Kedua, sosialisasi Prabowo soal komitmennya untuk mengangkat kesejahteraan rakyat. Dalam banyak kesempatan, Prabowo menyebutkan lima program ekonomi rakyat yang akan ia perjuangkan. Selain itu, para relawannya ikut menyebarkan billboard “Prabowo: Tegas, Sejahterakan Rakyat” di banyak kabupaten.

Isu yang diangkat Prabowo juga sesuai dengan harapan publik. Lima Program Ekonomi Rakyat, yakni terjangkau hingga gratis untuk pendidikan, kesehatan, perumahan, sembako, dan pinjaman dana usaha disukai sebanyak 83,5 persen publik. Ada juga yang tidak menyukai program ini, tetapi angkanya sangat kecil, yakni 1,1 persen.

Artikel ini ditulis oleh:

Tino Oktaviano