Menko Perekonomian Airlangga Hartarto memberi laporan sekaligus speech Opening dalam Seminar Nasional Outlook Perekonomian Indonesia 2024 dengan tema "Optimisme Penguatan Ekonomi Nasional di Tengah Dinamika Global" di Hotel The St. Regis pada Jumat (22/12/2023). (Tangkapan Layar Youtube PerekonomianRI)

Jakarta, aktual.com – Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, menggunakan analogi gunung untuk menggambarkan situasi perekonomian Indonesia pada tahun 2024.

Ia menyatakan bahwa seperti mendaki gunung, tantangan ekonomi global yang dihadapi sangat berat karena adanya berbagai risiko yang masih belum mereda. Risiko tersebut meliputi pelemahan ekonomi global dan tekanan inflasi yang tinggi.

“Ke depan pertumbuhan ekonomi adalah pendakian gunung karena tantangannya makin berat dan inflasi adalah hujan,” kata Airkangga dalam acara Seminar Nasional Outlook Perekonomian Indonesia 2024 di Jakarta, Jumat (22/12).

“Karena kalau kita naik gunung cuaca hujan jadi jalan licin makin berat, oleh karena itu oksigen tipis ini kenapa kita perlu menyatukan langkah,” tegas Airlangga.

Airlangga Hartarto memberikan rincian mengenai sejumlah risiko ekonomi yang akan dihadapi Indonesia ke depan. Diantaranya adalah kenaikan harga komoditas yang masih tinggi, dampak dari ketegangan geopolitik yang belum mereda dan diperkirakan akan semakin meningkat, serta pengetatan kebijakan moneter di negara-negara maju yang dapat menekan arus modal asing di negara-negara berkembang.

Selain itu, Airlangga juga menyoroti pertumbuhan ekonomi Tiongkok yang di bawah perkiraan, yang dapat mengganggu rantai pasok global, serta kerentanan ketahanan pangan dan energi yang muncul akibat perubahan iklim.

“Dengan berbagai tantangan tersebut, prospek ekonomi global akan lebih menantang. Dalam jangka pendek kami optimis, tahun 2023 ekonomi Indonesia mampu tumbuh di atas 5% dan tahun 2024 tumbuh 5,2% di tengah berbagai downside risks yang dihadapi,” kata Airlangga.

Artikel ini ditulis oleh:

Rizky Zulkarnain