Jakarta, Aktual.co — AIESEC merupakan organisasi internasional yang terdiri dari kegiatan Mahasiswa Universitas Indonesia (UI) yang melakukan kegiatan kampanye-nya hari ini, di SMAN 48 Jakarta, Kamis (15/1).
Kampanye hari ini bertemakan perkenalan virus HIV/AIDS terhadap anak-anak sekolah yang mungkin masih belum mengetahui tentang bahayanya virus tersebut, dan dari mana asal virus itu berasal.
“Disini kita akan menjelaskan kepada generasi muda bahwa virus HIV&AIDS itu tertular bukan karena sentuhan fisik seperti tangan, dan kita juga ingin menjelaskan tentang beberapa orang yang terkena virus tersebut yang harus diberi semangat dan motivasi, jelas Dio Rizky Anamia, President Jakarta Helath Care Project by AIESEC Universitas Indonesia, kepada Aktual.co, Kamis (15/1).
Selain dari Mahasiswa UI, para Mahasiswa dari mancanegara yang juga turut bergabung dalam kampanye-nya hari ini juga turut datang ke Indonesia untuk mengikuti kampanye tersebut. Ketiga Mahasiswa itu berasal dari Brasil, Australia dan Vietnam.
Mereka bertiga adalah relawan Mahasiswa dari negara masing-masing dengan jurusan kuliah dari Kedokteran dan Ekonomi. Dan, pastinya mereka bertiga adalah anggota AIESEC di Universitas-nya masing-masing.
Relawan Mahasiswa inilah yang menjelaskan HIV/AIDS secara mendalam. Mereka mempresentasikan sendiri dengan bahasa Inggris mengenai seluk beluk HIV/AIDS.
Selain itu juga kegiatan ini mendatangkan Yayasan AIDS Indonesia dan Suara Kita yang juga mendukung kegiatan AIESEC tersebut.
“Kita mendukung kegiatan ini karena dengan mencegahnya yah dengan kegiatan kampanye seperti ini, kita memberikan education terhadap anak-anak sekolah yang masih rentan agar tahu dulu arti dari HIV AIDS itu sendiri,” ungkap Bernhard Adilaksono W, selaku Kordinator Edutainment Yayasan AIDS Indonesia.
Sementara itu, Nabila, salah satu siswi yang mengikuti presentasi kampanye tersebut, menambahkan, bahwa kedatangan para relawan dari tiga negara ini juga sangat membantu, karena anak zaman sekarang lebih memahami penjelasan dalam bahasa internasional. Sekaligus, juga membantu pembelajaran dalam bahasa Inggris.
“Sebelum kampanye ini jujur aja aku nggak tahu lebih dalam tentang HIV/AIDS ini sendiri dan cenderung lebih takut. Tapi, setelah presentasi ini aku jadi lebih paham dan mengerti tentang HIV/ AIDS itu sendiri,” terang Nabila.
Dia mengaku, bahwa setelah mengetahui lebih mendalam, tumbuh rasa untuk tidak diskriminatif terhadap para pengidap HIV/ AIDS. Dan, juga ia lebih paham akan bahasa internasional yang disampaikan oleh tiga relawan asing yang sengaja datang ke Indonesia. Kampanye ini akan terus berjalan hingga tanggal 19 Januari 2015.
Artikel ini ditulis oleh:

















