Jakarta, Aktual.com – Orangtua dapat mengajak dan mengajarkan anak berpuasa bila anak itu siap secara fisik dan mental, sehingga terjadi tanpa paksaan, secara bertahap, dan menyenangkan.
“Dari hadist yang saya baca, anak dapat mulai dilatih berpuasa saat berusia enam hingga tujuh tahun. Dari segi kesehatan, tidak ada patokan baku kapan seorang anak mulai mampu berpuasa,” kata ahli psikologi di Klinik Tumbuh Kembang Terpadu Pela 9, Wanda Bawono, di Jakarta, Senin.
Seorang anak dapat mulai dilatih berpuasa sejak mengetahui mana yang boleh dan tidak, serta mulai bisa bersosialisasi.
Biasanya, kemampuan itu dicapai anak saat berusia enam atau tujuh tahun. Selain itu, latihan puasa dapat dilakukan ketika anak telah melewati masa balita.
“Mengingat pertumbuhan otak yang optimal berlangsung selama masa balita, latihan puasa mulai dapat diterapkan ketika anak telah melewati periode itu,” tuturnya.
Dia menyarankan orangtua mengajarkan anak berpuasa secara bertahap. Contohnya, anak muloai dilatih berpuasa sampai pukul 10.00. Setelah anak berhasil mencapai hal itu, puasa ditingkatkan hingga setengah hari sampai pukul 12.00.
“Setelah anak mampu puasa setengah hari, anak dapat dilatih berpuasa sehari penuh sampai Maghrib,” ujarnya.
Pujian dari orang tua juga akan dapat membuat anak merasa bangga atas dirinya sendiri.
Karena itu, dia menyarankan orangtua supaya tidak segan memberikan pujian kepada anak untuk memotivasi mereka tetap berpuasa dan meningkatkan kemampuannya di hari selanjutnya.
“Orangtua juga boleh memberikan hadiah sebagai penghargaan atas keberhasilan anak berpuasa. Buatlah perjanjian dengan anak. Misalnya, bila mampu berpuasa sebulan penuh, maka akan mendapatkan hadiah tertentu,” katanya.
Perjanjian itu juga harus ditepati. Selamat menunaikan ibadah puasa.
(Antara | Diva Ladieta)
Artikel ini ditulis oleh:
Aktual Academy