Jayapura, aktual.com – Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Jayapura mengeluarkan pernyataan resmi sebagai tanggapan terhadap insiden pengeroyokan dan perampokan peralatan kerja yang menimpa seorang wartawan CNN Indonesia, Arie Bagus Poernomo.
Dalam rilis yang disampaikan kepada media, AJI Jayapura menyatakan kecaman mereka terhadap tindakan kekerasan yang terjadi di Sentani, Kabupaten Jayapura, Papua, pada Kamis (28/13).
Dari informasi yang diterima oleh AJI Jayapura, peristiwa yang menimpa Arie terjadi sekitar pukul 10.15 WIT.
Insiden tersebut terjadi saat Arie sedang melakukan liputan terkait proses penjemputan jenazah mantan Gubernur Papua, Lukas Enembe, yang tiba di Bandara Sentani, Jayapura pada pagi hari.
Sejak malam Rabu (27/12), Arie telah dihubungi untuk meliput perkembangan situasi menjelang kedatangan jenazah Lukas Enembe.
Ketika jenazah tiba di Bandara Sentani, Arie menjalankan tugasnya dengan merekam video saat kedatangan jenazah tersebut.
Setelah menyelesaikan liputannya di Bandara Sentani, Arie bergabung dengan iring-iringan massa yang membawa jenazah menuju kampus Stakin.
Ketika sampai di pertigaan Pasar Lama Sentani, Arie sempat merekam video perarakan jenazah menggunakan ponsel.
Tiba-tiba, seorang warga mencoba merebut alat kerja Arie berupa ponsel.
Menghadapi situasi tersebut, Arie segera melindungi materi liputannya dan menyimpan ponsel ke dalam baju.
Dikarenakan menolak untuk melepaskan ponselnya, Arie dianiaya oleh beberapa orang hingga akhirnya terjatuh.
“Karena ingin mengamankan gambar hasil liputan, saya pun tertelungkup di aspal. Massa yang tak diketahui jumlahnya mulai dikeroyok,” ungkap Arie.
Walaupun serangan kejam itu hanya berlangsung sebentar, aksi tersebut segera diakhiri oleh Kapolres Jayapura, AKBP Fredrickus Maclarimboen.
Arie kemudian dievakuasi ke Pos Brimob oleh aparat kepolisian dan selanjutnya dibawa ke Rumah Sakit Yowari di Sentani untuk menerima perawatan medis.
“Saya langsung dijemput sama teman dan dibawa ke Rumah Sakit Yowari di Sentani untuk mendapatkan pelayanan medis,” tuturnya.
Hasil pemeriksaan di rumah sakit menunjukkan adanya luka pada bagian lutut kanan.
AJI dengan tegas mengutuk segala bentuk kekerasan dan perampokan yang menimpa jurnalis di Jayapura, terutama kasus yang menimpa Arie.
Mereka melihat tindakan tersebut sebagai pelanggaran terhadap kebebasan pers di wilayah Papua.
Pernyataan ini disampaikan oleh Lucky Ireeuw, yang menjabat sebagai Ketua AJI Jayapura, dan Safwan Ashari, yang menjabat sebagai Wakil Koordinator Advokasi AJI Jayapura.
Keduanya, sebagai perwakilan AJI Jayapura, kemudian mengumumkan beberapa poin sikap terkait insiden pengeroyokan dan perampokan peralatan kerja jurnalis di Manokwari.
1. AJI Jayapura mengecam keras aksi pengeroyokan hingga upaya perampasan alat kerja jurnalis di Jayapura. Aksi tersebut dinilai sebagai perbuatan yang mencederai kebebasan pers di Tanah Papua.
2. Meminta kepada seluruh jurnalis yang meliput di Jayapura, Papua, agar harus mengutamakan keselamatan di atas segalanya.
3. AJI Jayapura meminta masyarakat di Jayapura, Papua agar memahami tugas pers yang menyampaikan informasi sesuai fakta dan independen.
Artikel ini ditulis oleh:
Rizky Zulkarnain