Jakarta, Aktual.com – Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Jakarta menilai sikap Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) yang kerap emosional dan lontarkan tudingan ke wartawan, bukanlah sikap yang elok bagi seorang pejabat.

Erick Tanjung, Koordinator Divisi Advokasi AJI Jakarta, menilai sikap Ahok yang seperti itu sebenarnya bisa dianggap sebuah bentuk intimidasi terhadap wartawan yang sedang melakukan tugas jurnalistik.

“Sebuah persoalan bagi kita dari jurnalis dengan gaya kepemimpinan seorang pejabat apalagi dia (Ahok) seorang kepala daerah,” ujar Erick, saat dihubungi Aktual.com, Jumat (30/10).

Menurut dia, sebagai seorang pimpinan daerah, Ahok harusnya tidak perlu alergi dengan pemberitaan media, terutama terkait sebuah kasus yang diduga melibatkan dia.

“Kalau dia (Ahok) merasa dirugikan dia juga punya hak jawab seperti yang diatur di UU Pers no 40 tahun 99. Di situ sudah jelas diatur,” ujar Erick.

Selain itu, Erick juga mengingatkan para wartawan untuk tidak perlu gentar dengan sikap pejabat seperti Ahok saat mencari informasi terkait sebuah kasus. “Selama tujuannya untuk mengkonfirmasi ya jalan terus saja,” kata dia.

Diberitakan sebelumnya, Ahok ngamuk saat seorang wartawan menanyakan kasus dugaan korupsi RS Sumber Waras. Dia langsung naik pitam ketika si wartawan menanyakan pendapatnya tentang Pansus LHP BPK yang sudah melaporkan temuan terkait kasus itu ke Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

Si wartawan langsung dicecarnya dari media mana. Begitu si wartawan menyebut media tempat dia bekerja, Ahok langsung nyemprot, “Koran kamu terus bikin judul mau nyerang gue,” tuding Ahok, di Balai Kota, Jumat (30/10).

Kemarahan Ahok tak berhenti di situ. Dia menantang media yang tergabung di grup si wartawan untuk membuat berita khusus soal Sumber Waras.

“Bilang ke seluruh grup koran lu cari dan bikin judul khusus. Cari wartawan yang lebih pinter, mau (tanya) apalagi kamu? Mau interview khusus sama gue?” bentak Ahok. Dapat respon seperti itu, si wartawan berkata, “(ini) tugas pak.”

 

Artikel ini ditulis oleh: