Jakarta, Aktual.com – Akademisi dari Fakultas Kedokteran Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) Dr.dr. Dwi Utami Anjarwati, M.Kes, mengatakan cuci tangan berperan penting untuk mencegah penyebaran bakteri penyebab penyakit termasuk bakteri yang resisten terhadap antibiotik.
“Cuci tangan merupakan salah satu tindakan untuk dekolonisasi atau mengurangi populasi bakteri patogen termasuk bakteri resisten terhadap antibiotik yang berada di tangan,” katanya, Selasa (15/10).
Pengajar di Departemen Mikrobiologi Kedokteran dan Prodi Ilmu Biomedis Fakultas Kedokteran Unsoed tersebut menjelaskan, bakteri yang resisten terhadap antibiotik ini tidak hanya ditemukan pada pasien di rumah sakit melainkan juga dapat ditemukan pada masyarakat umum.
“Pada masyarakat umum juga dapat ditemukan strain bakteri sejenis. Masyarakat berpotensi menjadi pembawa bakteri resisten di dalam tubuhnya tanpa ditemukan gejala penyakit yang disebut sebagai karier,” katanya.
Dia menambahkan, karier berpotensi sebagai sumber penularan bakteri resisten terhadap orang lain.
“Sehingga strain bakteri resisten ini dapat menyebar di tengah masyarakat. Oleh karena itu perlu upaya preventif untuk memotong rantai penyebaran bakteri resisten dengan tindakan sederhana yang dapat dilakukan oleh semua orang yaitu cuci tangan,” katanya.
Artikel ini ditulis oleh: