Bandar Lampung, Aktual.com – Akademisi Universitas Lampung (Unila) Dr. Nairobi S.E., M.Si. mengatakan dalam lima tahun ke depan pemerintah harus dapat memperbanyak ekspor dan mengurangi impor untuk mengantisipasi defisit transaksi berjalan.
“Negara kita dipredikisi oleh Bank Dunia akan mengalami defisit transaksiberjalan, karena itu pemerintah harus dapat meningkatkan ekspor barang dan jasa,” kata dia, di Bandarlampung, Ahad (20/10).
Menurutnya, pemerintah harus bisa menahan pihak-pihak yang akan mengimpor barang yang dianggap kurang penting agar dapat meminimalkan defisit ini.
“Bukan tidak boleh mengimpor barang dari luar masuk ke dalam, akan tetapi kita harus memilih yang mana yang harus didahulukan dan dirasa sangat penting,” katanya.
Dia mengatakan, pemerintah perlu menguatkan kembali regulasi perekonomian karena sebagai pembuat aturan seharusnya pusat mampu memberikan dorongan kepada produsen dalam negeri agar produk mereka dapat bersaing di dunia internasional.
Menurut dia, saat ini Indonesia tidak bisa lagi mengekspor sebatas barang mentah tetapi sebaliknya bagaimana pemerintah harus bisa mengekspor barang siap pakai atau jadi ke luar negeri.
Artikel ini ditulis oleh: