Jakarta, Aktual.co — Dosen Jurusan Fisika Fakultas MIPA Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya Agus Purwanto mengatakan bahwa pesantren sains sebagai lembaga pendidikan yang memuat materi bahasa Arab, filsafat, dan sains perlu dikembangkan

“Pesantren sains (trensains) merupakan sintesis dari pesantren dan sekolah umum bidang sains. Interaksi antara agama dan sains merupakan materi khas trensains yang belum ada dalam pondok pesantren (ponpes) modern,” katanya di Yogyakarta, Sabtu (29/11).

interaksi agama dan sains itu menuntut pemahaman dasar filsafat sehingga trensains meniscayakan filsafat di dalam kurikulumnya.

“Trensains dapat diterapkan untuk tingkat universitas maupun SMA. Berbeda dari alumni pesantren klasik yang dalam jangka panjangnya diproyeksikan menjadi ulama syariah, alumni trensains diproyeksikan menjadi ilmuwan sains keislaman, teknolog, dan dokter yang mempunyai basis Al Quran dan filsafat yang kokoh,” katanya.

Pengelolaan sumber daya alam menuntut kemampuan teknis dan pemahaman atas alam dengan memadai. Tanpa kemampuan itu suatu bangsa hanya akan menjadi konsumen dan pada gilirannya menjadi bangsa tidak mandiri karena dikendalikan bangsa atau negara produsen.

“Kenyataannya, bangsa yang eksis adalah bangsa yang menguasai sains dan teknologi, di mana sains dan teknologi ini menjadi determinan utama bangsa dan peradaban modern.”

Artikel ini ditulis oleh: