Jakarta, Aktual.co — Pengamat ekonomi dan Akademisi Universitas Andalas (Unand) Padang, Prof Syafruddin Karimi mengatakan bahwa rencana kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) yang akan dilakukan pemerintah Jokowi itu sudah tepat karena akan mengurangi penyelundupan dan penimbunan BBM.
“Apabila Presiden RI bisa menyetarakan harga BBM dengan harga pasar, maka penyelundupan dan penimbunan BBM yang biasa dilakukan oknum-oknum yang selama ini terjadi selama ini bisa dikurangi,” katanya di Padang, ditulis Aktual Rabu (22/10).
Kondisi ini dibutuhkan apalagi Indonesia akan masuk dalam Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA), katanya.
Ia mengakui, kenaikan harga BMM sangat memberatkan masyarakat terutama kelas menengah ke bawah, karena dengan kenaikan itu secara otomatis berdampak kepada kenaikan harga Sembako dan lainnya. Karena itu, menurut dia, untuk menyeimbangkan kenaikan harga pokok, pemerintah harus mengalihkan subsidi BBM ke daerah yang memiliki ekonomi rendah.
Dengan subsidi ratusan triliun, pemerintah bisa membeli berbagai perkebunan, katanya.
Hasil perkebunan itu bisa diolah oleh rakyat untuk memenuhi kebutuhannya, lalu pemerintah bisa menyediakan lahan produktif bagi masyarakat yang berada di daerah lahan kritis.
Dari sisi usaha kecil, katanya, dengan subsidi pemerintah dapat menyediakan kios-kios resmi untuk para pedagang. Dan dengan penyediaan usaha tersebut, maka secara perlahan masyarakat akan mampu membeli BBM yang tak disubsidi tersebut.
Artikel ini ditulis oleh:
Eka