Jakarta, Aktual.co — Mencuatnya nama mantan Direktur Utama PT Telekomunikasi Indonesia (Telkom) Rinaldi Firmansyah sebagai kandidat kuat Direktur Utama PT Pertamina menuai berbagai kritikan. Pasalnya, Rinaldi dinilai merupakan sosok yang tidak paham mengenai sektor minyak dan gas.

Pengamat Politik Energi dan Dosen Universitas Negeri Jakarta (UNJ), Ubedillah Badrun mengatakan bahwa secara substansial sosok Rinaldi bukanlah orang yang memahami dunia migas dan problem-problem bisnis yang ada di sektor migas.

“Menurut saya, secara substansial sebetulnya Rinaldi tidak paham tentang Migas. Mengingat dia sebelumnya hanya merupakan dirut Telkom yang jelas tidak ada hubungannya dengan Migas,” kata Ubedillah ketika dihubungi wartawan di Jakarta, Senin (10/11).

Selain itu, lanjutnya, jika melihat rekam jejaknya, jelas Rinaldi bukanlah orang yang paham akan permasalahan bisnis yang ada di sektor migas.

“Meski mungkin secara manajerial dia mampu berada di posisi tertinggi Pertamina, tapi patut diperhatikan juga bahwa Rinaldi merupakan sosok yang sangat politis. Nilai nasionalismenya diragukan dan cenderung neolib,” ujarnya.

Menurutnya, akan sangat berbahaya ketika Dirut perusahaan plat merah sekaliber Pertamina memiliki karakter yang politis. Tentu itu akan berdampak negatif bagi perusahaan.

“Karena akan ada conflict of interest. Jelas dia syarat akan kepentingan  apalagi seperti diketahui dia di endorse oleh Rini Soemarno dan Jusuf Kalla,” ungkapnya.

Sebagai informasi, Menteri BUMN Rini Soemarno dikabarkan telah melakukan tahapan uji fit and proper terhadap para calon Direktur Utama Pertamina dalam beberapa hari terakhir. Fit and Proper di berlakukan ke seluruh Direksi yang ada sekarang dan plus ada 6 calon eksternal Direksi.

Berdasarkan informasi yang dihimpun oleh Aktual.co, nama-nama calon Dirut Pertamina dari eksternal yang sedang menjalani Fit and Proper di PT DDI adalah Budi Sadikin (Dirut Bank Mandiri), Sunarso, (Direksi Bank Mandiri), Zulkifli Zaini (Mantan Dirut Bank Mandiri), Fahmi Muhtar (Mantan Dirut PLN), Dwi Sucipto, (Dirut Semen Indonesia), dan Rinaldi Firmansyah (Mantan Dirut Telkom). Kabarnya, calon kuat dalam bursa kandidat tersebut adalah Rinaldi Firmansyah yang disebut-sebut diendorse langsung oleh  Menteri BUMN Rini Soemarno, Menko Perekonomian Sofyan Djalil dan Wapres Jusuf Kalla. Sementara lima nama lain hanya sekedar pembanding.

Untuk melakukan uji fit and proper, Rini juga dikabarkan telah menunjuk PT. Daya Dimensi Indonesia (DDI), perusahaan manajemen konsultan berlokasi di Mega Kuningan untuk memberikan penilaian calon direksi Pertamina.

Artikel ini ditulis oleh:

Editor: Eka