Jakarta, Aktual.co — Pengamat politik dan pemerintahan Universitas Padjadjaran (Unpad), Muradi menilai sejak awal tim independen yang dibentuk oleh Presiden Joko Widodo untuk menengahi kisruh Komisi Pemberantasan Korupsi dan Polri tak netral.
Apalagi sambung dia, masuknya beberapa petinggi kepolisian dalam tim independen itu yang sejak awal tak terlalu dekat dengan partai yang menghantarkan Jokowi ke kursi RI 1 (PDIP).
“Bisa dilihat dari masuknya beberapa mantan petinggi kepolisian yang tak terlalu dekat dengan bu Mega. Kemudian mantan Wakapolri, sejak awal yang dianggap bukan orang yang bernada-nada baik ke teman-teman PDIP,” kata Muradi ketika berbincang dengan Aktual.co, Kamis (29/1).
Jadi, sambung dia, tim independen yang dibentuk oleh Presiden Jokowi diragukan sikap kenetralannya. “Kalau tiba-tiba mereka (tim indpenden) mengambil rekomendasi seperti itu wajar-wajar saja, yang mempunyai posisi yang tak tengah,” kata dia.
Sekadar diketahui, selain mantan Wakapolri Komjen Pol Oegroseno, Tim Independen diisi oleh mantan Ketua Umum Pengurus Pusat Muhammadiyah Syafii Maarif, mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) yang juga Ketua Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu (DKPP) Jimly Asshiddiqie, Guru Besar Hukum Internasional Hikmahanto Juwana.
Kemudian mantan Kapolri Jenderal (Purn) Sutanto, mantan Komisioner KPK Erry Riyana Hardjapamekas dan Tumpak Hatorangan Panggabean, Sosiolog Imam Prasodjo dan Pengamat Kepolisian Bambang Widodo Umar.
Laporan: Wisnu Jusep

Artikel ini ditulis oleh:

Nebby