Jakarta, Aktual.com – Sejumlah kader Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) ibukoa melayangkan surat terbuka kepada ketua umumnya, Megawati Soekarnoputri, menyusul mundurnya Boy Bernadi Sadikin sebagai ketua PDIP DKI Jakarta.
Setelah sebelumnya surat terbuka digagas seorang kader bernama Agus Lubis, hal serupa kini digalang Koordinator Poros Kader dan Aktivis PDIP Jakarta Timur, Cepy Budi Mulyawan.
Dalam salinan surat terbuka yang terima Aktual.com, Selasa (16/2), Poros Kader dan Aktivis PDIP Jaktim meminta Megawati menolak surat mundurnya putra sulung eks Gubernur DKI, Ali Sadikin itu.
Salah satu alasannya, PDIP DKI berada di masa kejayaannya di bawah kepemimpinan Boy. Sebab, sanggup memenangkan sejumlah kontestasi politik, baik pilpres, pileg, maupun pilkada.
“Beliaupun berbesar hati (legowo) ketika tidak direkomendasi DPP PDIP sebagai cawagub untuk mendapingi Gubernur Basuki Tjahaja Purnana (Ahok),” demikian bunyi isi surat tersebut yang diperoleh Aktual.com.
Demi soliditas dan menjaga kejayaan partai, mereka pun merekomendasikan empat poin kepada Megawati, selain menolak mundurnya Boy. Yakni, mengevaluasi kinerja Fraksi PDIP DPRD DKI dan menata ulang kepengurusan DPD PDIP DKI untuk meminimalisir friksi.
Kemudian, membangun sinergitas permanen antara partai, DPRD, dan Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI.
“Hapus rangkap jabatan yang diemban oleh struktur partai, karena dapat mengkebiri nilai-nilai dan arah perjuangan partai,” bunyi poin terakhir rekomendasi Poros Kader dan Aktivis PDIP Jaktim.
Diketahui, Boy melayangkan surat mundur sebagai ketua PDIP DKI kepada Megawati, 28 Desember 2015 silam. Merespon itu, DPP memanggil mantan wakil ketua DPRD DKI ini, beberapa hari lalu.
Tapi, sampai kini belum ada keputusan resmi DPP atas mundurnya Boy yang sepatutnya memimpin partai banteng hingga 2020 mendatang.
Internal PDIP di ibukota pun bergejolak. Beberapa DPC pun menyatakan menolak mundurnya Boy.
Artikel ini ditulis oleh: