Jakarta, Aktual.com — Presiden Indonesia keenam, Susilo Bambang Yudhoyono menghimbau kepada seluruh elemen masyarakat Indonesia, untuk selalu menjaga dan menggunakan kebebasan yang diberikan negara dengan baik dan benar.

Demikian disampaikan SBY menanggapi wacana Pasal penghinaan terhadap Presiden, lewat akun twitter resminya @SBYudhoyono, Minggu (9/8).

“Kita semua harus belajar gunakan kebebasan ‘freedom’ secara tepat. Jangan lampaui batas. Ingat, kebebasan pun bisa disalahgunakan. Ingat, ‘liberty too can corrupt absolutely’. Saya pendukung demokrasi dan kebebasan. Tapi bukan anarki,” kata SBY.

Pendiri Pertai Demokrat itu tak lupa mengingatkan kepada penguasa negeri ini, khususnya Presiden Joko Widodo, agar tidak mengobral dan menyalahgunakan kekuasaannya. Implementasi Pasal penghinaan, jika aturan itu teralisasi, sambung dia, harus digunakan dengan sebaik-baiknya.

“Kita sepakat, negara dan penguasa tak represif dan main tangkap. Power tends to corrupt. KAbsolute Power corrupts absolutelyk. Kekuasaan tidak untuk ‘menciduki’ dan menindas yang menentang penguasa,” kata SBY.

“Para pemegang kekuasaan (Power holders) tak boleh salah gunakan kekuasaannya. Presiden, parlemen, penegak hukum, pers dan juga rakyat,” ujar dia.

Ditegaskan Tentara bintang empat tersebut, bahwa demokrasi ditegakan bukan untuk menghina, tapi untuk mengontrol perilaku baik itu penguasa maupun rakyat. Dan negara, jangan sampai bertindak dengan mengesampingkan semangat demokrasi di Indonesia.

“Kesimpulan, demokrasi dan kebebasan penting, namun jangan lampaui batas. Demokrasi juga perlu tertib, tapi negara tak perlu represif,” ujar SBY.

Artikel ini ditulis oleh:

Wisnu