Bupati Banyuwangi Azwar Anas (tengah) mengacungkan jempol bersama bupati terpilih lainnya ketika mengikuti pelantikan kepala daerah gelombang pertama di Gedung Grahadi, Surabaya, Jawa Timur, Rabu (17/2). Gubernur Jatim melantik 17 kepala daerah yakni 12 pasangan Bupati/Wakil Bupati dan tiga pasangan Wali Kota/Wakil Wali Kota terpilih pada Pilkada serentak 9 Desember 2015 lalu. ANTARA FOTO/Zabur Karuru/nz/16

Banyuwangi, Aktual.com – Bupati Banyuwangi, Jawa Timur, Abdullah Azwar Anas, memanfaatkan libur akhir pekan dengan berkeliling ke sejumlah tempat untuk mengecek proyek pembangunan fisik di wilayah paling timur Pulau Jawa itu.

Beberapa program pembangunan yang dicek adalah bangunan jalan, bangunan puskesmas, sarana prasarana sekolah, hingga akses ke sejumlah tempat wisata. Ia memilih hari libur agar tidak mengganggu aktivitas pekerjaan proyek maupun pelayanan di kantor.

“Sengaja saya pilih hari Minggu agar tidak mengganggu pekerja. Sekaligus kalau hari ini ketahuan ada masalah, langsung kami bahas, Senin bisa langsung kami eksekusi,” katanya, Minggu (7/5).

Lokasi pertama yang ditinjau Anas adalah pembangunan jalan dan penahan jalan di Desa Patoman, Kecamatan Blimbingsari. Di tempat itu Anas yang sempat bertemu tokoh masyarakat meminta mereka turut mengawasi jalannya proyek agar kualitasnya bagus.

“Saat ini pembangunan jalan desa tidak hanya lewat APBD, namun anggarannya sudah ditransfer ke desa. Ada yang lewat Dana Desa dari APBN dan Alokasi Dana Desa dari APBD. Jadi di musyawarahkan dengan desa, mana yang prioritas dibangun,” katanya.

“Soal jalan ini harus dibahas, karena daerah kita terluas di Jawa, tidak semua bisa diaspal dalam waktu singkat, perlu bertahap karena anggaran juga untuk program yang lain,” sambung Anas.

Pada 2017 ini, kata dia, Banyuwangi menyediakan anggaran untuk pembangunan dan perbaikan jalan sebesar Rp65 miliar yang tersebar di 400 lokasi.

Proyek fisik lainnya yang ditinjau adalah Puskesmas Songgon, yang baru saja direnovasi ruang rawat inapnya. Puskesmas ini dibangun dengan fasilitas yang ruang kamarnya setara rumah sakit.

Setelah itu, Anas langsung menuju perkebunan Bayu Kidul di Desa Banyu Kidul, Kecamatan Songgon. Meski berada di bawah kaki Gunung Raung, jalan akses berliku menuju lokasi perkebunan sangat mudah dilalui.

“Jalan aspal ini salah satu bentuk private partnership, kerja sama pemerintah daerah dengan pihak swasta. Pemkab Banyuwangi menyediakan aspal dan pihak perkebunan yang menyediakan tenaga kerja untuk membangun,” ujarnya.

Pada kunjungan tersebut Anas sempat menikmati suasana asri perkebunan yang tengah dikembangkan menjadi salah satu lokasi destinasi wisata baru di Banyuwangi. Rencananya, lokasi perkebunan ini akan dikembangkan satu paket dengan wisata hutan pinus dan arung jeram yang tak jauh dari lokasi tersebut.

“Ini salah satu dampak dari getolnya Pemkab membangun pariwisata. Swasta kini turut mengembangkan wisata. Tempat wisata di perkebunan ini akan menjadi salah satu tempat wisata potensial ke depannya, semacam Cameron Highland di Malaysia” kata Anas.

Tempat tersebut menawarkan pemandangan indah yang sangat pas menjadi titik untuk berfoto. Administratur Perkebunan Bayu Kidul Sunabsis menyatakan pihaknya akan melengkapi perkebunan tersebut dengan taman bunga, buah, kolam renang, dan playground.

Dalam kesempatan itu, Anas juga mengunjungi sejumlah lokasi lainnya, yakni Desa Gintangan yang merupakan sentra kerajinan bambu Banyuwangi, workshop pembuatan tutup kepala penari gandrung di Desa Mangir, Rogojampi, dan latihan pacuan kuda di Desa Mangaran, Songgon. (ant)

Artikel ini ditulis oleh: