Dia menegaskan, dalam pertemuan tersebut, tampaknya The Fed belum berencana kembali menaikan tingkat suku bunganya seperti yang disampaikan sebelumnya dimana masih ada satu kali kesempatan bagi The Fed untuk menaikan FFR-nya.

“Tingkat suku bunga kemungkinan baru akan terjadi di tahun depan,” kata dia.
Risalah tersebut juga menyoroti kekhawatiran beberapa anggota mengenai prospek inflasi, dengan penekanan pada data ekonomi dalam menentukan waktu kenaikan tingkat suku bunga di masa depan. “Hal ini yang membuat USD melemah,” tegas Reza.
Meski demikian, penurunan ini harusnya menjadi sentimen positif rupiah. Cuma di sesi pembukaan masih bergerak stagnan.
“Jadi dengan sentimen dari hasil risalah pertemuan The Fed itu memmbuat pergerakan USD masih dalam tren pelemahannya. Ini harus dimanfaatkan rupiah,” kata dia.

Artikel ini ditulis oleh: