Jakarta, Aktual.co — Nilai tukar rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta, bergerak melemah sebesar 58 poin menjadi Rp12.962 dibandingkan sebelumnya di posisi Rp12.904 per dolar AS.
“Meski melemah, mata uang rupiah masih berada dalam kisaran yang stabil seiring dengan Bank Indonesia yang masih menjaga fluktuasinya,” ujar analis pasar uang PT Platon Niaga Berjangka, Lukman Leong di Jakarta, Jumat (10/4).
Menurut dia, rupiah masih memiliki sentimen positif yang datang dari dalam negeri yakni fundamental ekonomi Indonesia yang diekspektasikan masih dapat tumbuh ke depannya.
“Beberapa kebijakan pemerintah yang dikeluarkan dalam rangka menjaga ekonomi domestik diharapkan segera dilaksanakan agar rupiah terjaga jika sewaktu-waktu muncul sentimen eksternal terutama kenaikan suku bunga AS (Fed fund rate),” katanya.
Ia menambahkan bahwa kondisi devisa cadangan Indonesia juga masih cukup positif meski pada periode Maret 2015 mengalami penurunan menjadi 111,6 miliar dolar AS, lebih rendah dibandingkan dengan posisi akhir Februari 2015 sebesar 115,5 miliar dolar AS.
“Turunnya cadangan devisa wajar akibat stabilisasi nilai tukar rupiah yang dilakukan Bank Indonesia agar sesuai dengan fundamental, dan itu memang salah satu tugas BI untuk menjaganya, dan itu lumrah dilakukan oleh bank sentral di dunia,” katanya.
Meski cadangan devisa menurun, menurut dia, kondisinya masih cukup sehat dan mampu mendukung sentimen negatif eksternal dan masih dapat menopang kesinambungan pertumbuhan ekonomi Indonesia ke depan.
Sementara itu, kurs tengah Bank Indonesia pada Jumat (9/4) ini tercatat mata uang rupiah bergerak menguat menjadi Rp12.910 dibandingkan hari sebelumnya, Kamis (9/4) di posisi Rp12.973 per dolar AS.
Artikel ini ditulis oleh:
Eka

















