Jakarta, Aktual.com — Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) hingga 22 Desember 2015 menyerap belanja anggaran sebesar 88 persen anggaran atau Rp105,4 triliun dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) Perubahan 2015 sebesar Rp118 triliun.

“Kalau fisiknya sekitar 91 persen, keuangannya sudah 88 persen, jadi prognosis kami akhir tahun ini 93 persen Insya Allah bisa tercapai,” ujar Menteri PUPR Basuki Hadimuljono dalam paparan hasil kerja satu tahun Kementerian PUPR di Jakarta, Selasa (22/12).

Serapan anggaran terbesar, ujar Basuki , dilakukan oleh Direktorat Jenderal Bina Marga sebesar 91,55 persen dengan realisasi anggarana Rp52,54 triliun.

Direktorat Jenderal Cipta Karya merealisasikan anggaran Rp17,4 triliun atau 87,64 persen dari anggaran yang telah disediakan dan Sekretariat Jenderal menyerap anggaran 76,24 persen atau Rp500,8 miliar.

Selanjutnya, Dirjen Bina Konstruksi merealisasikan anggaran sebesar 73,12 persen atau Rp 528,61 miliar, Badan Penelitian dan Pengembangan telah menyerap 91,33 persen anggaran dengan realisasi Rp476,19 miliar, sedangkan serapan Direktorat Jenderal Sumberdaya Air sebesar Rp 27,944 triliun atau 89,85 persen.

Kemudian Direktorat Penyediaan Perumahan merealisasikan 68,34 persen atau Rp5,308 triliun, Badan Pengembangan Sumberdaya Manusia telah merealisasikan Rp339,19 miliar atau 63 persen serta Direktorat Jenderal Pembiayaan Perumahan sebesar delapan persen atau Rp49,272 miliar.

Menteri Basuki mengatakan dari serapan tersebut, realisasi fisik terwujud dalam bendungan, pembangunan rumah, pembangunan jalan nasional dan jalan tol yang sebagian sudah mulai beroperasi.

Ia mengatakan tidak terdapat kendala berarti dalam penyerapan anggaran, tetapi penyerapan anggaran tidak mungkin mencapai 100 persen karena proses lelang yang dilakukan.

“Penyerapan pasti tidak 100 persen karena hasil lelang pasti ada sisa lelangnya, misalnya kami alokasikan 100 kalau orang lelang ada yang menawar 93, jadi ada sisanya,” ujar dia.

Untuk 2016, pihaknya menargetkan proyek berjalan lebih awal sehingga pada Januari 2016 serapan sudah sebesar enam persen.

“Biasanya persiapan Januari, baru mulai kerja April-Mei sehingga penyerapan baru mulai Juni, ini kita coba persiapan sudah mulai September kemarin, Oktober sudah tender terus,” tutur Menteri Basuki.

Artikel ini ditulis oleh:

Eka