Jakarta, Aktual.co — Setali tiga uang dengan Rupiah, laju Indeks harga saham gabungan (IHSG) pada perdagangan akhir pekan ini dibuka di zona merah. Berdasarkan data Bloomberg Dollar Index, Jumat (27/3), laju IHSG pada pembukaan perdagangan melemah 0,30% ke level 5.352,744. Indeks LQ45 turun 1,78 poin atau 0,2 persen ke 930,23.

Sebanyak 73 saham menguat, dengan 43 saham bergerak melemah dan 51 saham bergerak stagnan. Membuka perdagangan, telah terjadi transaksi sebesar Rp213 miliar dari 157 juta lembar saham diperdagangkan.

Pada penutupan perdagangan kemarin, Kamis (26/3), IHSG juga ditutup turun 0,68% ke level 5.368,8. Dari 508 saham, sebanyak 82 menguat,201 melemah, dan 225 stagnan.   Dari 9 sektor yang ada, seluruhnya melemah.

Analis dari NH Korindo Securities Indonesia, Reza Priyambada dalam risetnya menyebutkan sentimen yang tidak cukup kuat akan mempengaruhi pergerakan IHSG yang akan cenderung menurun. Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kemarin kian menjauh dari zona hijau. Laju bursa saham Asia yang cenderung melemah pasca merespon penurunan bursa saham AS membuat IHSG kehilangan daya dorongnya.

“Kurang kondusifnya kondisi pasar membuat mood pelaku pasar kian berkurang. Ritme pasarpun menjadi tidak terlalu menarik untuk melakukan trading dimana volume perdagangan bergerak acak cenderung melemah,” ujarnya.

Di sisi lain, pelaku pasarpun tampaknya lebih banyak terlihat wait and see, bahkan tak jarang lebih memilih keluar pasar dengan konsekuensi cutloss. Pada perdagangan Jumat (27/3) IHSG diperkirakan Reza berada pada rentang support 5.340-5.360 dan resisten 5.384-5.415. Menurutnya, peluang penurunan masih dimungkinkan jika melihat sentimen yang ada masih kurang kondusif.

“Tetap cermati volume perdagangan dan tetap antisipasi pelemahan lanjutan,” pungkasnya.

Artikel ini ditulis oleh: