Jakarta, Aktual.co —Amerika Serikat menutup kedutaannya di Yaman setelah pemberontak menguasai ibu kota. Seluruh pejabat dan karyawan kedutaan dipastikan kembali ke Washington. Pejabat kedutaan di Sanaa mengatakan mereka telah menyingkirkan seluruh dokumen dan senjata yang terdapat didalam kedutaan AS. Kedutaan tersebut dipastikan tutup sepenuhnya mulai Rabu (11/2).
Duta besar AS mengatakan, Washington telah meminta kedutaan Turki atau Aljazair di Sanaa untuk menjaga kepentingan AS di negara itu sementara kedutaan ditutup. Sebelum menutup secara resmi, sejak Ahad (11/2) AS telah menghentikan semua layanan konsuler.
Kedubes AS telah mengurangi stafnya sejak pemberontak Houthi terus mendesak Presiden Yaman Abd-Rabbu Mansour Hadi untuk mundur. Sebulan lalu, pemberontak mulai menguasai kantor kepresidenan dan membatasi gerakan presiden. Hadi dan pemerintahannya kemudian mengundurkan diri.
“Duta besar dan seluruh staf akan meninggalkan Sanaa mulai Rabu malam,” kata seorang karyawan kedutaan, yang minta tidak disebutkan namanya, kepada Reuters. Selain AS, kedutaan Inggris, Perancis dan Jerman juga mulai menyingkirkan dokumen dan telah memberikan staf lokal mereka cuti selama dua bulan. Tapi belum ada perintah untuk menutup kedutaan.

















