Jakarta, Aktual.co —  Kedekatan Rini Soemarno dengan perusahaan Bakrie nampak terlihat, salah satunya menjabat sebagai Komisaris Independen PT Bakrie Telecom Tbk (BTEL).

Dalam profile yang ditampilkan di Bakrie telecom, Rini menjabat sebagai Komisaris Independen sejak tahun 2012. Rini juga menjabat sebagai Komisaris PT Agrarini serta perusahan yang bergerak di bidang properti dan makanan.

Sebelum menjabat Komisiaris Independen di Bakrie, dirinya pernah menjadi Presiden Komisaris PT Darma Henwa, Tbk 2007-2011, Presiden Komisaris PT DH Energy 2008 – 2012.

Rini juga pernah menduduki jabatan sebagai Menteri Perindustrian dan Perdagangan Republik Indonesia pada periode 2001 hingga 2004, Presiden Direktur PT Astra International Tbk periode 1998 hingga 2000 Wakil Ketua BPPN periode Januari hingga Juni 1998, Direktur Keuangan PT Astra International Tbk periode 1990-1998 dan Vice President Citibank NA Jakarta pada tahun 1989. Memperoleh gelar Bachelor di bidang ekonomi dari Wellesly College, Wellesly Massachusetts, Amerika Serikat pada tahun 1980

Namun Perusahaan telekomunikasi Grup Bakrie itu menyatakan Rini sudah mundur dari komisaris independen efektif pada 30 Agustus 2014.

“Sesuai ketentuan perusahaan, pengunduran diri tersebut efektif pada tanggal 30 Agustus 2014,” ujar Corporate Secretary BTEL Harya Mitra Hidayat dalam keterangan tertulis, Selasa (28/10).

Saat ini susunan terdiri dari Komisaris Utama Anindya Novyan Bakrie, Wakil Komisaris Utama Bobby Gafur Sulistyo Umar, Komisaris Ambono Januarianto, Komisaris Independen Ai Mulyadi Mamoer dan Komisaris Independen Rajsekar Kupuswami Mitta.
    
Sebelumnya, Peneliti Senior Indonesia Public Institute, Karyono Wibowo mengatakan bahwa apabila nama-nama yang diduga agen asing ada dalam kabinet pemerintahan baru maka agenda Trisakti tidak akan bisa diwujudkan.

Dirinya menduga ada kepentingan Rini Soemarno dengan Ketua Umum Golkar Aburizal Bakrie. Namun ia menggarisbawahi bahwa pada pemilihan presiden 2014 lalu, Rini Soemarno selain menjadi penyandang dana Jokowi-JK, dikabarkan juga menjadi salah satu penyandang dana pasangan Prabowo Subianto-Hatta Rajasa.

“Nama Rini Soemarno pada pilpres lalu terungkap ke publik, bahwa ternyata Rini menyumbang dana ke pasangan nomor satu, Prabowo-Hatta, disitu ada Ical yang dukung Prabowo-Hatta. Kalau nariknya dari situ mungkin itu ada hubungan, ada korelasi kepentingannya,” jelas Karyono.

Meski begitu, ia menambahkan, dalam dunia bisnis itu sebenarnya hal yang wajar pengusaha bermain dua kaki. Sebab pengusaha juga ingin bisnisnya aman.

Artikel ini ditulis oleh:

Editor: Eka