San’a, Aktual.co —Pemberontak Houthi menguasai sepenuhnya Istana Presiden Yaman di Ibu Kota Sanaa, Selasa (20/1), menyusul bentrok sengit antara milisi bersenjata dengan pengawal Istana pada Senin (19/1), waktu setempat dini hari. Perkembangan ini berlangsung sehari setelah perwakilan pemberontak dengan pemerintah menandatangani kesepakatan gencatan senjata.

Menurut keterangan pengawal istana, pertempuran sengit terjadi di kompleks utama kediaman Presiden Abd-Rabbu Mansour Hadi. “Pasukan pengamanan presiden menyerahkan istana kepada pemberontak Houthi,” kata salah seorang pengawal yang tak disebutkan namanya, Selasa ( 20/1).

Keterangan terswebut dibenarkan Menteri Informasi Yaman, Nadia Sakkaf. “Presiden kehilangan kontrol atas istana,” kata Sakkaf kepada CNN. Presiden Hadi dikabarkan tidak ada di istana ketika kecamuk perang terjadi di sekitar istana.

“Pada saat bersamaan, kediaman perdana menteri juga dihujani alat perang,” ujarnya. Namun demikian, laporan televisi pemerintah Yaman melaporkan, rezim masih menguasai Kota Aden dan menutup jalur keluar masuk menuju Ibu Kota Sanaa.

Yaman, menurut dunia internasional, adalah rumah bagi Al Qaedah di Jazirah Arab (AQAP), kelompok militan yang mengaku bertanggung jawab atas penyerangan tabloid mingguan Perancis, Charlie Hebdo. AQAP juga dituduh sebagai pelaku peledakan pesawat terbang yang sedang mendarat di Detroit, Amerika Serikat, pada 2009.