Selain itu, pihaknya juga melarang warga di daerah itu membakar sampah dan jerami serta bahan lainnya yang dapat menimbulkan asap dengan tujuan mengurangi dampak kabut asap.
Selain ISPA, lanjutnya penderita iritasi mata akibat kabut asap juga ditemukan di Kota Pariaman yang mana dari Kamis (26/9) hingga Jumat (27/9) ditemukan dua penderita.
Sebelumnya Pemko Pariaman melarang warga untuk tidak membakar sampah dan jerami guna mengurangi kabut asap akibat kebakaran hutan dan lahan di sejumlah daerah di Indonesia yang mana juga berdampak pada kota itu.
“Kami sudah melarang warga agar tidak membakar sampah, jerami atau jenis lainnya agar tidak menambah buruk kondisi udara di Kota Pariaman,” kata Pelaksana Tugas Kepala Dinas Kesehatan Kota Pariaman Syahrul di Pariaman, Sabtu (21/9).
Ia mengatakan larangan tersebut disampaikan melalui Puskesmas ke desa dan kelurahan di daerah itu yang tujuannya untuk mengurangi kabut asap.
Meskipun larangan tersebut telah disampaikan ke desa dan kelurahan, lanjutnya namun pihaknya masih menemukan warga yang membakar sampah dan jerami.
Artikel ini ditulis oleh: