Ratusan rumah terendam banjir yang berada di kawasan Karet, Pasar Baru, Jakarta Pusat, Selasa (21/2/2017). Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyebutkan bahwa ada 54 titik banjir yang tersebar di wilayah Jakarta dengan ketinggian bervariasi. AKTUAL/Munzir
Sejumlah warga menerobos banjir yang merendam ratusan rumah di kawasan Karet, Jakarta Pusat, Selasa (21/2/2017). Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyebutkan bahwa ada 54 titik banjir yang tersebar di wilayah Jakarta dengan ketinggian bervariasi. AKTUAL/Munzir

Jakarta, Aktual.com – Gubernur Bank Indonesia, Agus Martowardojo, mencermati pengaruh banjir yang terjadi belakangan ini terhadap inflasi karena dampaknya terhadap panen dan distribusi komoditas.

“Kami termasuk harus menjaga kalau ada kondisi alam yang membuat, misalnya, ‘volatile food’ tidak terjaga panennya,” kata Agus ditemui usai rapat kerja Komisi XI DPR RI di Kompleks Parlemen, Jakarta, Rabu (22/2).

Dia juga mengatakan banjir yang menggenangi jalan dapat menganggu jalur distribusi sehingga memberikan dampak ke inflasi karena adanya kemungkinan peningkatan harga.

“Kami sudah mendapatkan informasi di Jawa Tengah bagian utara banjir dan bagaimana langkahnya agar mau merespons,” kata Agus.

Selain itu, BI memprediksi tingkat inflasi Februari sekitar 0,35 persen, atau menurun dibanding Januari 2017.

Sebagaimana diketahui, Badan Pusat Statistik menyebutkan laju inflasi Januari 2017 sebesar 0,97 persen dipengaruhi oleh harga diatur pemerintah, seperti penaikan biaya administrasi STNK dan penyesuaian tarif listrik.

Agus mengatakan pihaknya masih tetap akan menyoroti rencana penaikan tarif dasar listrik untuk pelanggan 900 volt-ampere (VA) dan juga perkembangan harga diatur pemerintah.

“Dan ini harus direspons dengan ‘volatile food’ dijaga agar rendah, sehingga IHK (indeks harga konsumen) tetap sesuai dengan target,” ucap dia.

ANT

Artikel ini ditulis oleh:

Antara
Arbie Marwan