Tulungagung, Aktual.com – Demam berdarah renggut sembilan nyawa di Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur sejak Januari.

Kasus terakhir terjadi di Desa Rejoagung, Kecamatan Kedungwaru. Sempat dilarikan ke rumah sakit, korban yang masih anak-anak itu tidak terselamatkan.

“Mungkin akibat terlambat penanganan sehingga penderita mengalami kejang, panas tinggi dan trombosit drop tidak stabil,” kata Kasi Pemberantasan Penyakit Dinkes Tulungagung Didik Eka, di Tulungagung, Senin (18/4).

Didik mengatakan, laporan adanya DB di kawasan Kedungwaru sebenarnya sudah diterima sebelum jatuh korban jiwa. Pihak dinkes saat ini menjadwalkan kegiatan pengasapan (fogging).

Saat ini, terdata ada tiga pasien yang dirawat di rumah sakit. Kendati tidak semasif tahun lalu, Didik menyatakan saat ini dinkes belum mencabut status waspada demam berdarah.

“Kami patut waspada karena angka korban jiwa sejauh ini cukup banyak, sembilan orang,” kata Didik.

Rinciannya, lanjut dia, dua korban DB meninggal pada Januari, Februari tiga korban, Maret tiga korban serta satu sisanya meregang nyawa pada April.

Artikel ini ditulis oleh:

Reporter: Antara