Bayi Orangutan memeluk induknya yang pingsan setelah ditembak obat bius saat hendak dievakuasi Staf Yayasan Inisiasi Alam Rehabilitasi Indonesia (YIARI) Ketapang dari hutan Semanai, Desa Simpang Tiga, Kecamatan Sukadana, Kabupaten Kayong Utara, Kalimantan Barat, Rabu (20/1). Induk betina Orangutan bersama anaknya yang ditemukan dalam kondisi mengenaskan di kebun pisang milik warga itu merupakan korban kebakaran hutan yang melanda di sekitar kawasan tersebut. ANTARA FOTO/Humas-Yiari Heribertus/jhw/foc/16

Sampit, Aktual.com – Kebakaran hutan dan lahan (karhutla) yang masih terjadi di Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah, menjadi ancaman bagi satwa liar, salah satunya orangutan (pongo pygmaeus) sehingga mereka masuk ke kebun warga untuk menyelamatkan diri sekaligus mencari makanan.

“Kami kembali menerima dua laporan kemunculan orangutan di lokasi berbeda. Kemarin kami sudah memeriksa lokasi tapi orangutan tidak terlihat,” kata Komandan Jaga Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Kalimantan Tengah Pos Sampit Muriansyah di Sampit, Rabu (18/9).

Laporan pertama diterima pada Senin (16/9) lalu dari seorang warga bernama Yayan. Dia melaporkan kemunculan orangutan berukuran besar di ruas jalan lingkar utara dekat gardu listrik Kelurahan Baamang Barat Kecamatan Baamang. Kawasan itu berupa semak belukar dan kebun kelapa sawit.

Kebakaran lahan yang terjadi di kawasan itu diduga menjadi penyebab sehingga satwa dilindungi tersebut masuk ke kebun warga. Hasil pemeriksaan, tim hanya menemukan tiga sarang kelas 2. Orangutan diperkirakan dewasa berjumlah satu ekor berjenis kelamin jantan.

Laporan kedua pada Kamis (12/9) di ruas jalan lingkar utara arah Desa Kandan. Kawasan itu berupa semak, kebun karet dan kelapa sawit. Saat pemeriksaan, tim hanya menemukan dua sarang kelas 1 dan 2. Orangutan diperkirakan berjumlah satu ekor usia anak atau remaja.

Artikel ini ditulis oleh: