Jakarta, Aktual.com – Kerugian dalam 16 kali kejadian kebakaran permukiman warga, bangunan juga tempat usaha yang tersebar di sembilan kecamatan di Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur, mencapai Rp1,6 miliar, sejak 1 Januari 2017.
Besarnya kerugian kebakaran tahun ini sudah hampir menyamai besarnya kerugian dalam 46 kali kejadian kebakaran permukiman warga, bangunan, juga lokasi lainnya di 41 desa yang tersebar di 19 kecamatan tahun lalu hingga mencapai Rp1,7 miliar.
“Kerugian kebakaran tahun ini besar karena ada tempat usaha yang terbakar,” ujar Kasi Pemadaman BPBD Bojonegoro Sukirno, di Bojonegoro, Selasa (16/5).
Ia menyebutkan dalam kejadian kebakaran tempat usaha mebel milik Sahroni (52) di Desa Sumuragung, Kecamatan Sumberrejo, karena isinya berupa mebel terbakar mengakibatkan kerugian mencapai Rp300 juta, pada 18 Januari.
Selain itu, lanjut dia, juga toko berikut isinya yang terbakar milik Miftuhin (44) di Desa Sekar, Kecamatan Sekar, juga mengakibatkan kerugian cukup besar pada 9 Maret.
“Tapi dalam kejadian kebakaran tahun ini juga tahun lalu tidak menimbulkan korban jiwa,” ucapnya menegaskan.
Yang jelas, menurut dia, BPBD dalam melakukan usaha pemadaman kebakaran pemukiman warga juga lainnya tidak memunggut biaya kepada korban benana kebakaran, sebab biaya pemadaman sudah masuk dalam alokasi biaya bencana BPBD.
“Besarnya anggaran pos darurat bencana Rp5,5 miliar di dalam APBD 2017,” kata Kepala Seksi Rehabilitasi dan Rekonstruksi BPBD Yudi Hendro menambahkan.
Namun, lanjut dia, pos darurat bencana Rp5,5 miliar itu tidak hanya untuk menangani bencana kebakaran, tetapi juga bencana lainnya, mulai tanah longsor, banjir, memberikan santunan kepada korban bencana, juga untuk keperluan lainnya.
Artikel ini ditulis oleh:
Antara
Eka