Jakarta, Aktual.co — Menteri Pertahanan Amerika Serikat, Chuck Hagel, dikabarkan akan mengundurkan diri dari jabatannya. Hal ini akibat dari beredarnya kritik terhadap serangan-serangan AS di Afghanistan dan kelompok Negara Islam (IS).
Chuck Hagel yang berusia 68 tahun, merupakan mantan senator serta veteran perang Vietnam, akan bergabung dengan Presiden Barack Obama pada Senin (24/11) waktu setempat di Gedung Putih untuk bersama-sama mengumumkan pengunduran dirinya itu.
“Pada Oktober, Menteri Hagel menyampaikan kepada presiden soal rencananya mundur dari pemerintahan… Pembicaraan itu telah berlangsung selama beberapa minggu,” kata pejabat pemerintah, seperti dikutip AFP, Selasa (25/11).
“Penggantinya akan diumumkan segera, namun Menteri Hagel akan tetap menjalankan jabatannya sebagai Menteri Pertahanan sampai penggantinya ditetapkan oleh Senat Amerika Serikat,” tambah pejabat itu.
Gedung Putih tidak memberikan tanda-tanda soal siapa pengganti Hagel di Pentagon, namun New York Times –yang membocorkan kabar pengunduran diri tersebut– menyebut-nyebut ada tiga kandidat.
Mantan wakil menteri pertahanan Michele Flourney disebut-sebut akan mengisi posisi tersebut.
Dua calon lainnya adalah Senator Jack Reed asal Rhode Island –mantan pejabat angkatan darat– serta mantan deputi wakil menteri pertahanan Ashton Carter.
Hagel, sebagai seorang senator Republik, memilih untuk mendukung serangan Amerika Serikat ke Irak pada 2003, namun kemudian menjadi pengkritik konflik itu. Penarikan pasukan AS dari Irak digunakan oleh Obama awal tahun lalu, untuk memerintahkan langkah yang sama, yaitu menarik pasukan dari Afghanistan.
“Dalam dua tahun terakhir ini, Menteri Hagel telah membantu menangani masa peralihan yang sensitif bagi Angkatan Bersenjata Amerika Serikat, termasuk pengurangan keberadaan pasukan AS di Afghanistan, pentingnya mempersiapkan pasukan kita untuk misi-misi di masa depan, serta pilihan-pilihan fiskal yang berat untuk membuat militer kita kuat dan siap,” kata pejabat tersebut.
“Selama lebih dari dua tahun, Menteri Hagel telah menangani masalah dengan stabil, memandu militer kita melalui peralihan ini serta membantu kita menghadapi berbagai tantangan, dari ISIL hingga Ebola,” tandasnya.
Artikel ini ditulis oleh: