Kuala Lumpur, Aktual.com – Kebijakan Karantina Nasional (Lockdown) yang dilakukan Pemeritah Malaysia dalam mencegah penyebaraan virus corona di negaranya berimbas kepada rakyat miskin.
Seorang penarik becak bernama Rosman Alwi (53) mengaku tidak memiliki cukup uang membeli makanan sejak pembatasan interaksi (Social Distancing) dan Karantina Nasional (lockdown) diberlakukan di negeri jiran itu.
Rosman terakhir mendapatkan dua penumpang pada Kamis (19/3) lalu. Mereka merupakan wisatawan asal Johor. Namun aktivitasnya kini dihentikan oleh polisi setempat dan ia bersama para penarik becak lainnya disuruh kembali ke rumah masing-masing.
Menurutnya, jika banyak penarik becak terlihat menunggu di kawasan itu, mereka akan diusir oleh para polisi yang berjaga.
“Jika terlalu banyak dari kami yang menunggu di sana, polisi atau petugas dewan kota akan datang dan menyuruh kami pulang,” jelas Rosman.
Lebih lanjut Rosman menambahkan bahwa jika dirinya pulang ke rumah pun, ia juga sama sekali tidak memiliki stok makanan, sedangkan dirinya saat ini sangat kelaparan.
“Jika saya pulang, saya tidak punya makanan di rumah. LSM biasanya memberikan makanan sehari-hari. Saya bahkan bersepeda ke semua tempat yang biasanya menjadi lokasi pengiriman makanan, tetapi mereka telah berhenti melakukannya. Saya sangat lapar sekarang,” tegas Rosman.
Ia pun kemudian memperoleh uang senilai RM 10 dari reporter The Star yang melakukan peliputan tersebut, agar Rosman bisa membeli makanan.
Dikutip dari laman The Star, Senin (23/3), para penarik becak di George Town, Penang, memang tengah menghadapi kelaparan karena makanan gratis yang biasanya mereka peroleh dari Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) lokal dihentikan untuk sementara waktu.
Sehingga banyak warga kurang mampu di Malaysia yang mulai mengalami kelaparan. Perlu diketahui, pengendara becak di Penang biasanya jauh lebih tua dan tidak memiliki penghasilan sebanyak penarik becak di Melaka.