Dana CSR, katanya, juga ada yang dialokasikan untuk kegiatan yang dinilai tidak tepat, seperti untuk pembangunan Jalan Mulyoharjo-Bawu dan Musium Kartini.
Padahal, lanjut dia, Dukuh Margokerto termasuk daerah ring satu yang jika musim kemarau diduga terpapar langsung oleh polusi yang ditimbulkan oleh PLTU.
“Harusnya kami mendapatkan perhatian lebih,” ujar Hadi Priyanto.
Ketua RT03/RW04 Bambang Sungkoro juga mengakui setiap ada peringatan HUT RI warga memang menginginkan adanya bantuan karena program kegiatannya juga pemberdayaan masyarakat, namun tidak bisa mengakses dana CSR PLTU.
Kusmiyati, salah seorang warga Desa Bondo, mengakui anaknya menderita batuk berkepanjangan. Bahkan, kata dia, dalam rangka mencegah debu masuk rumah, setiap hari pintu selalu ditutup rapat.
Meskipun demikian, lanjut dia, setiap hari harus menyapu lantai rumah hingga dua kali dan dibersihkan dengan lap pel, warna airnya menjadi kehitaman.
Artikel ini ditulis oleh:
Andy Abdul Hamid